Artikel ini ditulis oleh Agus Fatah, Relawan Konservasi Bogor.
Kegembiraan adalah misteri, karena bentuknya bukan materi, ia adalah perasaan senang yang tidak bisa dipaksakan.
Kegembiraan hadir secara alami setelah seseorang berhasil melakukan, menyelesaikan, mendapatkan sesuatu, berhasil mengatasi masalah, atau terkabul hajat dan doanya.
Kegembiraan versi anak malah lebih sederhana. Anak-anak merasa gembira bila mendapat hadiah, libur sekolah, mendapat izin dari orang tuanya untuk bermain lebih lama, atau boleh bermain saat turun hujan.
Pada hari Selasa, 24 Oktober 2023, di Pesantren Ar Risalah Cariu Bogor sore hari, sekitar pukul 15:30 tepatnya selesai sholat ashar berjama’ah, para santri berdoa bersama memohon agar Allah SWT segera turunkan hujan di pandu oleh Ust. Dzikri.
Alhamdulillah usai berdoa Allah langsung mengabulkan doa para santri, hujan turun sangat deras.
Turunnya hujan yang cukup deras, selepas doa dipanjatkan tentu menghadirkan kegembiraan tersendiri.
Setelah lama para santri memanjatkan doa turun hujan.
Ternyata kegembiraan para santri Pesantren Ar Risalah tidak berhenti sampai turunnya hujan.
Pimpinan Pesantren, Dr. KH Chozin Mahmud MM, mengizinkan para santri untuk mandi hujan.
Kesempatan tersebut tentu saja tidak disia- siakan para santri, mereka langsung turun ke halaman pesantren berlari-larian menikmati segarnya air hujan yang membasahi tubuhnya, lalu mereka asyik-masuq bermain bola diringi suara gemuruh guntur, ngeri-ngeri sedap rasanya.
Hari itu para santri merasakan kegembiraan yang berkah: doanya agar Allah turunkan hujan dikabul, keinginannya untuk main hujan-hujanan diizinkan pak Kyai, dan mereka bisa bermain bola di tengah derasnya hujan diiringi suara guntur yang bertasbih.
Dan setelah mandi hujan mereka dapat minum air suci dan barokah: Air Hujan yang tersedia di pesantren.
Betapa Allah SWT Maha Pengasih, Penyayang dan Maha Mengabulkan segala permintaan hambaNya.
“Fabiayyi ‘aalaa utanbikumaa tukadzibaan“.
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kalian dustakan”.
[***]