KedaiPena.Com- Pelaksanaan Agenda Reformasi Era Jokowi dinilai gagal oleh mahasiswa dan para aktivis saat peringatan 25 tahun Reformasi tahun ini. Berbagai mimbar bebas, diskusi dan seminar dilakukan oleh para pelaku sejarah 1998 maupun mahasiswa generasi Z.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) 2023 Melki Sedek Huang menyebut bahwa agenda supremasi hukum telah dikencingi oleh rezim yang berkuasa.
“Saat ini penegakan hukum dikencingi, konstitusi sering dikangkangi, sulit menemukan penegak hukum yang melayani rakyat dengan hati,” ujar Melki Sedek Huang dalam artikelnya berjudul Perlukah Kami Memperingati 25 Tahun Reformasi yang beredar di media sosial seperti dikutip, Selasa,(23/5/2023).
Sementara menurut pentolan aktivis 98 Ubedilah Badrun menyebut kegagalan reformasi terjadi karena perilaku elit politik yang secara jahat mengabaikan agenda reformasi.
“Elit politik saat ini jahat, mereka dengan sengaja mengabaikan agenda substansial reformasi demi kekuasaanya. Jadi penyebab gagalnya agenda raformasi adalah karena aktor politik atau elit politik benar-benar mengabaikan agenda reformasi dan lebih mengutamakan oligarki. Elit dikendalikan oligarki, parahnya elit politik saat ini menikmati kondisi jahat itu ” ujar Ubedilah Badrun saat di konfirmasi awak media ditengah tengah Konsolidasi Aktivis 1998.
Maraknya pemberitaan 25 tahun reformasi yang menyebut telah gagal dijalankan pemerintahan Jokowi beraiibat para aktivis mahasiswa dan aktivis pro demokrasi mengalami tekanan, bahkan terhadap aktivis senior seperti Rizal Ramli.
Melki menyebut media sosial BEM UI diretas. ” sampe saat ini belum bisa di pulihkan ” ujar Melki Sedek Huang. Sementara Rizal Ramli di akun media sosialnya menyebut dalam beberapa hari ini Rumah tinggalnya dipantau sejumlah intel yang mondar-mandir di depan rumahnya.
“Negara quasi-otoriter ya negara intel semua di intelin demi kepentingan politik penguasa” tegas Rizal Ramli kepada awak media (22/5/2023).
Laporan: Tim Kedai Pena