KedaiPena.Com – Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Tubagus Hasanuddin menyesalkan sikap pejabat negara yang menggunakan kekuasaan dan kewenangannya untuk memintah jatah fasilitas negara untuk kepentingan pribadi.
“Informasi yang beredar tentang adanya surat dari Kementerian PAN/RB tentang permintaan fasilitas kepada salah satu KBRI hanya untuk berlibur sangat disesalkan,” Kata TB Hasanuddin dalam keterangan tertulis, Jum’at (1/4).
TB Hasanuddin menyatakan secara tegas bahwa, saat ini seluruh KBRI telah mengelola anggarannya berbasis kinerja dan sampai saat ini berdasarkan laporan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Semua KBRI telah bekerja mengelola anggarannya dengan tepat, bahkan tidak diketemukan masalah atau pelanggaran.
“Situasi ini harus kita pertahankan, jangan lalu muncul kebiasaan buruk para pejabat tinggi membuat nota-nota untuk meminta fasilitas diluar tanggung jawabnya bahkan hanya untuk berlibur,” tegasnya.
Tak hanya itu, TB Hasanuddin juga menilai Sekretaris Menteri setingkat eselon I sangat tidak profesional dalam melaksanakan tugasnya.
“Penjelasan dari Sesmen Kementrian PAN/ARB pun juga aneh, bahwa surat dikirim sebelum dikonfirmasi ke Menteri terkait sungguh jawaban yang kurang profesional bagi seorang eselon I. Dari kasus tersebut, kami berharap KBRI tidak perlu melayani nota nota ngawur, konsentrasikan saja pada tugas pokoknya,” ucapnya.
Sebelumnya, beredar surat permohonan KemenPAN-RB yang ditujukan ke Sekjen Kementerian Luar Negeri. Surat berkop KemenPAN-RB itu dibuat 22 Maret 2016. Surat itu ditandatangani Sekretaris KemenPAN-RB, Dwi Wahyu Atmaji.
Surat itu menyatakan, pemberitahuan bahwa kolega Menteri Yuddy bernama Wahyu Dewanto akan berkunjung ke Sidney dan Goldcoast Australia bersama lima orang anggota keluarganya. Kunjungan itu akan dilaksanakan pada 24 Maret-2 April 2016.
(Prw)