KedaiPena.Com – Pengangkatan ipar Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapatkan sorotan dari Anggota Dewan di Senayan.
Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak mengingatkan soal pentingnya menaati aturan koridor yang berlaku dalam menempatkan komisaris hingga direksi di perusahaan plat merah.
“Kata kuncinya adalah ikuti aturan, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh, dan yang kedua adalah profesionalisme jangan berunsur politik karena selama ini BUMN itu masih jauh dari harapan kinerjanya,” kata Amin Ak saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Minggu, (28/6/2020).
Amin Ak menambahkan, dalam menjalankan pengelolaan BUMN harus melakukan pendekatan profesionalisme bukan politik.
“Kalau pakai pendekatan politik, nanti permasalahan-permasalahan yang terjadi di BUMN selama ini, tidak pernah selesai. Karena selama ini BUMN lebih menjadi beban negara daripada memberikan kontribusi kepada negara,” ungkap Amin Ak.
Sebagai contoh masalah yang belum terselesaikan, lanjut Amin Ak, ialah rata-rata Penyertaan Modal Negara (PMN) BUMN selama ini setara dengan devidennya.
“Malah untuk tahun ini dan tahun depannya lagi, (BUMN) jauh lebih besar PMN-nya daripada devidennya. Misalnya deviden memberikan ke negara Rp100 triliun misalnya, lalu PMN-nya balik lagi ditanamkan sebagai modal negara Rp40 triliun misalnya kan masih mending ada kontribusi Rp60 triliun. Sekarang, yang terjadi malah setara atau lebih besar PMN-nya,” tutur lolitikus PKS ini.
Dengan demikian, Amin Ak, berharap agar Menteri BUMN Erick Thohir tidak mencampurkan konflik kepentingan hingga urusan politik dalam memilih komisaris dan direksi di BUMN.
“Harapan saya kepada Pak Erick dan tim kan orang-orang yang profesional bukan tokoh politik seharusnya dapat bekerja dengan profesionalisme jangan banyak mencampurkan unsur politik disini,” tandas Amin Ak.
Diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir baru-baru ini mengangkat sejumlah nama untuk mengisi posisi komisaris di perusahaan plat merah negara.
Dalam pengangkatannya, nama Ahmad Perwira Mulia Tarigan yang kini menjabat sebagai Komisaris Independen Pelindo 1 pada 21 April 2020 mendapatkan sorotan.
Pasalnya, Ahmad Perwira Mulia Tarigan adalah suami dari adik kandung Sri Mulyani yang bernama Sri Wahyuni.
Hal ini menjadi paradoks lantaran selama ini Sri Mulyani kerap mengingatkan soal pentingnya menghindari konflik kepentingan.
Belum lagi diangkatnya Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menjadi Komisaris Waskita Karya. Fadjroel sendiri kini melakukan dua rangkap pekerjaan sekaligus.
Erick Thohir sendiri juga menempatkan sejumlah perwira aktif TNI dan Polri sebagai Komisaris perusahaan plat merah. Tidak hanya itu ada pula politikus yang diangkat sebagai komisaris BUMN.
Laporan: Sulistyawan