KedaiPena.Com – Anggota Komisi VII DPR RI, Eni Maulani Saragih menilai, upaya mewujudkan kedaulatan energi yang menjadi salah satu janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) belumlah teralisasi dengan nyata.
“Bongkar pasang kabinet di sektor ini juga belum menunjukkan terobosoan yang signifikan dalam hal ketahanan energi,” jelas Eni dalam keterangan yang diterima oleh KedaiPena.Com, Minggu (30/7).
Tidak hanya itu, kata Eni, kebutuhan konsumsi BBM di tanah air yang diproyeksikan akan terus mengalami kenaikan rata-rata 8 persen per tahun, sampai saat ini juga belum tampak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.
“Yang dilakukan hanya sebatas hal-hal normatif untuk menjaga keamanan konsumsi BBM tanpa kebijakan yang menyentuh subtansi masalah,” sesal Eni.
Selain itu, tambah Eni, pemerintah pun sampai saat masih melakukan impor untuk BBM, karena kemampuan Indonesia dalam memproduksi BBM sampai saat ini hanya sekitar 800.00 perhari.
“Jika mengacu konsumsi kebutuah BBM nasional per hari sekitar 1,6 juta barrel dan mebutuhan BBM yang terus mengalami peningkatan rata-rata 8 persen pertahun, di prediksi kebutuhan BBM nasional pada tahun 2025 akan mencapai 2,6 juta barrel per hari,” imbuh dia.
Dengan demikian, jelas Eni, dalam kondisi seperti ini, maka pembangunan kilang-kilang minyak menjadi keharusan. Sebab, ini adalah langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah bersama Pertamina untuk mewujudkan kedaulatan energi.
“Dengan pembangunan kilang minyak baru, Pertamina diharapkan dapat memproduksi BBM menjadi 2 juta barrel perhari pada selambat-lambatnya 2025. Dengan kebijakan ini, pada masa mendatang Indonesia tak perlu lagi impor BBM, tetapi cukup minyak mentahnya saja,” tandas Politisi Golkar ini.
Laporan: Muhammad Hafidh