KedaiPena.Com – Komisi VI mengaku sudah mencurigai adanya dugaan ketidakberesan dalam pembangunan Terminal 3 Ultimate bandara Soekarno-Hatta yang disebut-sebut sekelas dengan Bandara Changi Singapura tersebut..
Demikian dikatakan oleh, anggota komisi VI DPR, Darmadi Durianto saat di hubungi wartawan di Jakarta, Sabtu (17/12).
“Rentetan peristiwa yang menjadi persoalan mulai dari kurangnya daya listrik, genangan air setinggi 5 cm, minimnya kursi di ruang tunggu, atap ruangan officer in charge ambruk yang diduga kesalahan teknis saat renovasi dan terakhir atap plafon di area kedatangan dekat pintu kantor Kesehatan Pelabuhan. Semua itu semakin menguatkan dugaan ketidakberesan,” kata Darmadi.
Dia mengakui, rentetan peristiwa tersebut terkesan aneh dan lucu. Karena, ada statement atau kliam bahwa bandara Terminal 3 Ultimate itu bandara bintang lima.
“Tidak masuk akal. Apalagi jika dikatakan sekelas bahkan kebih baik dari Bandara Changi Singapura. Semua hanya isapan jempol alias jauh panggang dari api jika dilihat dari kenyataan yang terjadi di terminal 3 Ultimate saat ini,” sindirnya.
Dia juga mencurigai, juga soal kualitas struktur bangunan terminal 3 Ultimate yang banyak menelan biaya negara hingga triliunan rupiah.
“Kalau diperhatikan dengan seksama, misalnya, interior dan tampilan terminal 3 Ultimate tersebut jauh dari kata layak dan pantas. Padahal biaya pembangunan terminal 3 tersebut sangat fantastis. Bayangkan biaya permeter perseginya saja sampai menelan biaya Rp 10 juta /M2,” ungkapnya.
Menurut Darmadi, terlalu jauh jika bicara kualitas terminal 3 Ultimate yang banyak habiskan anggaran negara jika dibandingkan dengan Bandara negara-negara tetangga seperti Singapura, Kuala Lumpur dan Bangkok.
“Kita tidak punya kebanggaan apa-apa, dan sangat kecewa terhadap kualitas pelayanan bandara Terminal 3 sebagai airport utama Republik Indonesia ,kok seperti itu wujud bandara yang banyak habiskan uang negara tersebut,” tutupnya dengan nada kecewa.
Laporan: Muhammad Hafidh