KedaiPena.Com- Pimpinan
Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat (FPD), Anton Sukartono Suratto menilai, tindakan anarkis pasukan bersenjata Israel menyerang umat Muslim yang sedang melaksanakan ibadah shalat tarawih di Masjid al-Aqsa, Palestina, beberapa waktu lalu tidak bisa ditolerir.
‘’Ini melukai kemanusiaan kita. Dan nilai-nilai kemanusiaan itu universal, bukan hanya milik umat Islam. Mereka keterlaluan, kami sangat mengecam keras,’’ kata Anton sapaanya, rabu, (12/5/2021).
Anton sendiri sependapat dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengecam keras tindakan anarkis pasukan bersenjata Israel di Masjid Al-Aqsa, serta serangan-serangan yang terus dilancarkan Israel kepada warga Palestina.
Lebih jauh, Anton meminta, agar pemerintah Indonesia mengambil sikap tak hanya dengan mengecam.
‘’Pemerintah Indonesia harus mendorong diselenggarakannya KTT Luar biasa OKI (Extra Ordinary Summit). Hal ini pernah dilakukan negara-negara Islam Anggota pada 2017 di Istambul sebagai bentuk protes atas sikap Presiden AS waktu itu, Donald Trump yang memindahkan Kedutaan Amerika ke Yerusalem,’’ papar Anton.
Menurut Anton, langkah suportif Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar tentu saja sangat dinantikan oleh dunia muslim internasional.
‘’Saatnya kita memanfaatkan posisi sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB 2020-2022. Mari berikan dukungan nyata kepada rakyat Palestina. Indonesia harus bisa mengajak seluruh negara di dunia melalui Dewan HAM PBB mengambil langkah tegas terhadap pemerintah Israel yang jelas-jelas melakukan kekerasan dan pelanggaran HAM kepada rakyat Palestina,’’ tambah legislator dari dapil Jawa Barat V itu.
Konkretnya, lanjut Anton, Demokrat meminta pemerintah Indonesia melakukan lobi strategis kepada negara anggota Dewan Keamanan PBB untuk melakukan pengamanan kepada warga sipil yang menjadi korban kekerasan aparat bersenjata Israel.
‘’Jangan pernah lelah mengupayakan bantuan terbaik untuk warga Palestina. Konsolidasikan seluruh anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk melakukan Extra Ordinary Summit demi menyatukan langkah konkret menghentikan kekejaman kemanusiaan oleh Israel. Mainkan peranan kunci sebagai penggerak OKI yang selama ini terpecah belah karena kepentingan nasional masing-masing anggotanya. Ingat, salah satu tujuan dibentuknya OKI adalah pembebasan Palestina dari pendudukan ilegal Israel,’’ tandas Anton.
Laporan: Sulistyawan