KedaiPena.Com- Anggota Komisi II Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat menyelidiki dan mengusut tuntas soal bocornya 204 juta data pemilih Pemilu 2024.
Mardani begitu ia disapa mengakui bahwa kabar bocornya 204 juta data pemilih yang diduga dicuri dari situs KPU tersebut merupakan masalah serius.
“Ini masalah serius. Data itu mahal. Bisa digunakan untuk banyak hal. KPU mesti diselidiki dengan seksama,” kata Mardani, Kamis,(30/11/2023).
Mardani juga berharap, lembaga pimpinan Hasyim Asy’ari ini dapat mengumumkan hasil penyelidikan dugaan bocornya 204 juta data pemilih Pemilu 2024 tersebut secara transparan.
“Dan mengumumkan hasil penyelidikannya transparan,” papar Mardani.
Mardani mendesak agar ke depan KPU dapat menjaga data dari para pemilih di Pemilu 2024. Pasalnya, tegas Mardani, data merupakan barang yang mahal.
“Jaga data Pemilih. Karena mahal harganya,” imbuh Mardani.
Saat disinggung apakah Komisi II DPR akan memanggil KPU terkait dugaan kebocoran data ini, Mardani tak menampik, pihaknya akan segera menanyakan hal itu kepada penyelenggara Pemilu tersebut.
“Ada (rencana panggil KPU). Antar anggota Komisi II sudah ada pembicaraan,” pungkas Mardani.
Sebelumnya, KPU RI mengaku masih menganalisis sistem mereka sebagai tindak lanjut dugaan kebocoran data daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 yang mengemuka sejak Senin (27/11/2023) sore.
Koordinator Divisi Data dan Informasi KPU RI, Betty Epsilon Idroos, mengeklaim pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan pihak pengembang sistem, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), juga Bareskrim Polri guna mendapatkan data-data dan bukti-bukti digital terkait informasi data yang disebut bocor itu.
Laporan: Muhammad Lutfi