KEPUTUSAN Pemerintah Sontoloyo dengan kebijakan genderuwo yang menakutkan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bertampang asing 100 persen sebanyak 54 cabang industri yang oleh si sontoloyo dipopulerkan dengan nama Paket XVI.
Seperti sebelumnya, banyak paket-paketan ekonomi tersebut tidak dirasakan secara signifikan oleh geliat ekonomi, usaha dikeluhkan semakin susah, muncul lagi paket 16 yang menakutkan.
Paket 16 bertampang asing yang menjadi genderuwo bagi ekonomi rakyat tersebut, semestinya dan seharusnya tidak perlu ada.
Artinya pemerintah benar-benar menjadi sontoloyo jika memberikan bisnis UKM tersebut kepada PMA, contoh usaha bank dan lab. jaringan, jika diserahkan kepada asing untuk menguasai seluruh plasma nuftah atau sumber daya hayati secara bebas.
Hal ini tentu sebagai genderuwo yang amat menakutkan, padahal di situ letak kekayaan bangsa kita, sementara gene Bank di negara manapun diproteksi oleh negara.
Sudahlah Pak Jokowi janganlah menjadi genderuwo bagi rakyat yang hanya mampu bergerak di bidang UKM, karena tidak mampu bersaing dengan modal kuat.
Karena kebijakan ekonomi gelas anggur kata Rizal Ramli, ibarat batang gelas kecil, kredit hanya tercecer sedikit bagi puluhan jutaan UKM.
Sekarang dirampas lagi dan diserahkan kepada asing, kok senang banget menakut nakuti rakyat kecil.
Sekedar pak Presiden tahu, sewaktu hantaman krisis moneter 1998, UMKM yang dikelola rakyat secara mandiri yang bertahan dan menjadi benteng pertahanan ekonomi.
Astagfirullah, benteng kok diserahkan kepada asing, inga-inga pesan bapak Proklamasi Soekarno.
Oleh Syafril Sjofyan, pengamat kebijakan publik, aktivis pergerakan 77-78