KedaiPena.Com – Aksi Solidaritas yang dilakukan oleh Komando Tangsel bersama pemuda, pelajar, dan rakyat dalam aliansi ‘Tangerang Selatan Untuk Indonesia Melawan Kejahatan Kemanusiaan’ korban tragedi aksi 21-22 Mei 2019 diapresiasi oleh Akademisi UNJ Ubedillah Badrun.
“Saya sangat mengapresiasi kehadiran mahasiswa, rakyat, pelajar,dan pemuda, karena telah bergerak untuk memperjuangkan kebenaran,” ujar Ubed sapaanya saat berorasi di depan kampus ITB Ahmad Dahlan, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis, (20/6/2019).
Tidak hanya itu, kata Ubed, memperjuangkan kebenaran juga merupakan modal penting untuk menggerakan jiwa rakyat Indonesia agar dapat melawan kedzoliman atas tragedi kejahatan kemanusiaan.
“Memperjuangkan kebenaran dan keadilan juga merupakan modal penting untuk menjatuhkan rezim yang menindas rakyat. Oleh sebab itu rezimnya seharusnya tidak bersikap menindas rakyat atau membiarkan peristiwa yang disebut sebagai peristiwa tragedi kemanusiaan,” kata Ubed.
Ubed pun menegaskan bahwa kebebasan berpendapat, berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapa telah dijamin oleh Undang – Undang Dasar 1945 pasal 28.
“Tapi ketika ada rakyat menyampaikan pendapat di muka umum, lalu kemudian ada beberapa rakyat yang tertembak peluru tajam, maka itu namanya kejahatan kemanusian,” beber Ubed.
Senada dengan Ubed, perwakilan dari komponen rakyat yang juga tokoh agama, Habib Abdurahman bin Asegaf, turut mengapresiasi adanya aksi solidaritas ini.
Menurutnya hal ini baik untuk membela kebenaran para korban jiwa yang meninggal pada aksi 21-22 Mei 2019.
“Jadi kedepanya adalah dengan aksi ini yang meninggal pada tragedi kemanusiaan tanggal 21-22 Mei tidak dituduh makar, ” ungkap dia.
Habib Abdurahman pun berharap agar aksi solidaritas ini dapat menggelembung di kemudian hari. Hal ini demi meneggakan kebenaran dan keadilan di Indonesia.
Laporan:Muhammad Lutfi