KedaiPena.Com – Anggota Ombudsman RI (ORI) Hery Susanto mendorong audit forensik terkait alat perlengkapan aset hingga anggaran guna mengetahui terbakarnya tangki di Kilang Cilacap milik PT Pertamina (Persero), Sabtu, malam kemarin.
Hery begitu ia disapa menyampaikan hal tersebut lantaran kebakaran yang di Kilang milik Pertamina dikhawatirkan akan berdampak pada kualitas pelayanan publik.
“Perlu audit forensik alat perlengkapan aset. Termasuk anggaran,” kata Hery begitu ia disapa saat dihubungi, Minggu, (14/11/2021).
Hery mengungkapkan, audit forensik terkait kebakaran yang terjadi di tangki Cilacap diperlukan lantaran berkaca dari kejadian di Kilang Balongan beberapa bulan sebelumnya.
Pasalnya, kata Hery, dari catatan Ombudsman terkait kebakaran Kilang Balongan memang disebabkan oleh petir. Namun, ada faktor lain yakni korosi atau kerusakan material.
Hal ini turut diamini dengan adanya investigasi PT Pertamina di Kilang Balongan. Dalam investigasi tersebut Pertamina menyebut penyebab kebakaran yang terjadi di Balongan disebabkan korosi dan petir.
“Pertanyaan kemana itu penangkal petirnya kurang atau apa, atau tidak berfungsi,” tegas Hery.
Jika memang benar diakibatkan oleh korosi dan petir, Hery mempertanyakan, soal kualitas penangkal petir yang dimiliki oleh perusahaan plat merah di kilang tersebut.
“Katanya sudah tersertifikasi iso 2000 atau apa lah yang top- top lah. Tapi kok masih kena petir juga jangan jangan petir juga hasil kesimpulan sementara penangkal petir tidak cocok,” papar Hery.
Diketahui, tangki di kilang minyak PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah, mengalami kebakaran pada Sabtu (13/11) petang.
Informasi awal bersumber pada video yang menunjukkan ledakan kebakaran dengan kobaran api besar yang diunggah warga.
Menurut Corporate Secretary PT Kilang Pertamina Internasional Ifki Sukarya, Kebakaran terjadi di salah satu tangki berisi produk Pertalite mulai pukul 19.20 WIB.
Hingga kini, perusahaan belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran. Di sisi lain, ia memastikan sudah mengevakuasi 80 warga dari sekitar lokasi.
Laporan: Muhammad Lutfi