KedaiPena.Com – Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat terus berlangsung meski upaya pemadaman terus dilakukan. Jumlah hotspot (titik panas) kebakaran hutan dan lahan masih tetap tinggi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, bahwa ada 150 titik panas yang terdapat di sebelah Barat bagian pulau Borneo tersebut.
Menanggapi hal tersebut, anggota Komisi Lingkungan dan Energi DPR RI, Harry Poernomo mengatakan, bahwa permasalahan tersebut sudah sangat menjadi masalah klasik dan rutin terjadi di Indonesia.
“Seperti biasa kewaspadaan pemerintah dan pengawasanya melemah lagi. Ibaratnya fenomena ‘hangat-hangat tahi ayam’,” geram Harry sapaanya kepada KedaiPena.Com, Senin (7/8).
Harry pun mengingatkan, kejadian kebakaran hutan tahun ini kembali terjadi karena kelengahan dan kejemawaan pemerintah selama ini.
Sebab, tegas Harry, pada tahun 2015 kebakaran hutan terjadi secara masif. Namun, kemudian tahun 2016 kelihatan berhasil mengurangi bencana kebakaran seperti ini.
“Masih ingat saat itu presiden memerintahkan semua panglima dan kapolda wilayah kebakaran juga ikut bertanggung jawab mulai pengawasan sampai dengan penanggulangan,” jelas dia.
“Kita lihat apa tindakan yang akan diambil pemerintah untuk mengatasi kebakaran hutan tahun ini,” tandas Politikus Partai Gerindra ini.
Laporan: Muhammad Hafidh