KedaiPena.com – Pengamat politik dari Monash Institute Muhammad Nasih mengatakan, saat ini perlu pembenahan mendasar kondisi bangsa dan negara.‎
Demikian disampaikan Nasih menanggapi berbagai kebijakan pemerintahan Jokowi-JK yang dianggapnya belum memenuhi ekspektasi masyarakat.Â
“Negara ini sedang dalam fase terbolak-balik. Yang benar dianggap salah. Yang salah dianggap benar. Ini yang disebut oleh Ronggowarsito sebagai jaman edan,” kata Nasih saat dihubungi wartawan di Jakarta, Kamis (1/9).Â
Menurutnya, kondisi negara dan bangsa yang saat ini kurang stabil karena adanya kekuatan besar yang tengah mengendalikan negara dan bangsa ini.Â
Negara ini telah dikuasai oleh lima kekuatan jahat. Pertama penguasa lalim. Yang kedua adalah teknokrat alias birokrat yang tidak punya pilihan. Sementara ketiga adalah pengusaha hitam atau kapitalis jahat. Yang keempat media bayaran yang membolak-balikkan kenyataan. Yang baik jadi tertutup, yang buruk diopinikan bagus.Â
“Dan yang kelima adalah intelektual tukang. Makin banyak orang yang menyandang status terpelajar, tapi tidak malu menjual idealisme,” tandas Nasih.Â
Tak hanya itu, terang dia, kondisi negara dan bangsa yang sudah sedemikian rupa saat ini. Karena antar elit terjadi saling sandra antar kekuatan di seluruh rumpun kekuasaan, sehingga semua saling mengamankan.Â
“Rakyat dan terutama mahasiswa harus disadarkan dari pingsan panjang agar mau kembali bergerak merebut kedaulatan mereka,” tegasnya.Â
Lebih lanjut Nasih mengatakan, bahwa saat ini lembaga-lembaga negara tidak efektif menjalankan tugas dan fungsinya karena dikelola oleh orang-orang yang tak berkompeten.Â
“Lembaga-lembaga itu akan beres jika diserahkan kepada orang-orang yang tidak bermasalah,” tandasnya.Â
Untuk itu, kata dia, masyarakat ke depannya harus jeli dan teliti dalam memilih pemimpin (eksekutif-legislatif).Â
“Kita ibarat orang yang tersesat dalam perjalanan. Lebih baik kita kembali pulang. Lalu mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk bepergian lagi dengan hati-hati agar tidak tersesat,” ujarnya.Â
Saat ditanya apa solusi agar bangsa dan negara ini menjadi negara yang kuat dan makmur, Nasih menyarankan agar kembali ke khitohnya.Â
“Kembali ke UUD 45 asli dulu,” pungkasnya.‎
(Prw/Apit)‎