KedaiPena.Com – Koalisi KAWALI Indonesia Lestari melakukan penanaman lebih dari 1000 bibit mangrove. Kegiatan ini dilakukan di Pantai Bahagia, Desa Muara Gembong, Kabupaten Bekasi.
Manager Advokasi KAWALI Nasional, Fatmata Juliansyah mengatakan, Pantai Bahagia menjadi tempat bermuaranya sampah-sampah yang berasal dari daerah sekitarnya. Kawasan mangrove yang rusak memperparah dampak banjir rob.
Hal ini terlihat dari beberapa daerah di desa yang sudah tenggelam, serta kuburan yang digenangi oleh air. Tingginya air laut merupakan salah satu dampak dari krisis iklim yang sedang berlangsung dan mengancam keberlangsungan makhluk hidup di dunia.
“Penanaman mangrove dilakukan di Desa Muara Gembong bertujuan untuk pemulihan kawasan mangrove yang rusak di daerah tersebut, serta untuk membantu meningkatkan ekonomi lokal warga sekitar yang mata pencahariannya sebagai nelayan dan pedagang,” ,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Kedai Pena, Sabtu (18/12/2021).
Kawasan mangrove selain dapat membantu meningkatkan tangkapan ikan, udang, kepiting, dan kerang, juga dapat berfungsi sebagai kawasan resapan karbon di daerah pesisir (blue carbon) sebagai adaptasi perubahan iklim, karena hutan mangrove dapat menyerap dan menyimpan karbon lebih banyak dibandingkan hutan tropis lainnya.
Selain itu, buah mangrove yang dapat dimanfaatkan menjadi olahan sirup, selai, kripik, serta menjadi zat warna alami untuk kain batik. Selain itu, sirup mangrove memiliki manfaat untuk mengobati panas dalam, sariawan, mencegah flu dan menjaga kestabilan tubuh, sehingga banyak masyarakat yang mencari minuman ini untuk dikonsumsi.
“Namun karena masih banyak pula yang kurang paham tentang manfaat tanaman mangrove, membuat banyak pihak masih memandang sebelah mata dan tidak menjaga/melestarikan tanaman ini,” sambung dia.
Manfaat dari mangrove sendiri nyata dirasakan oleh warga sekitar yang mengaku bahwa dapat meredam angin kencang yang dapat merusak atap rumah warga, menahan air laut masuk ke kawasan perumahan warga, meningkatkan tangkapan nelayan, dan meningkatkan UMKM lokal dari hasil olahan mangrove.
“KAWALI akan terus mendorong dan mengajak seluruh stakeholder baik pemerintah daerah, pusat, komunitas, masyarakat dan pihak industri untuk melakukan pemulihan lingkungan dan memerangi krisis iklim yg sedang terjadi saat ini,” tandas dia.
Laporan: Muhammad Lutfi