KedaiPena.Com – Anggota Criminal Law Student Association (CLSA) Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (FH-Untirta), Salsabila Dayita, mengatakan, saat ini kaum wanita atau perempuan rentan akan diskriminasi.
Hal itu, kata dia, lantaran berawal dari stigma negatif yang belum dapat merubah sudut pandang.
“Diskriminasi berawal dari stigma negatif masyarakat yang masih belum bisa merubah pandangannya dan sampai saat ini banyak kasus diskriminasi terhadap perempuan, seperti fenomena gunung es yang kelihatannya tidak ketara tetapi ternyata banyak,” ucap Salsabila begitu dirinya disapa, ditulis Minggu (27/12/2020).
sementara itu, salah satu aktivis perempuan, Dinda Herdiana, menuturkan, sosok perempuan di era milenial saat ini terbentuk dari suatu sejarah sistem dan budaya.
“Perempuan harus memiliki pengetahuan yang tinggi bukan untuk menyaingi laki-laki, akan tetapi menjadi bagian dari kemajuan Negara Indonesia bersama dengan laki-laki. Mengutip dari Hasanudin Ali yang menyebutkan 3 kosa kata milenial yaitu, milenial adalah pribadi yang connected, creative, dan confidence,” kata Dinda.
Dari diskusi tersebut, Rena Yulia, selaku Wakil Dekan III FH Untirta sekaligus Pembina CLSA FH Untirta, memberikan apresiasi kegiatan tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi CLSA yang selalu membuat kegiatan positif, semoga ini selalu memberi manfaat untuk kita begitupun juga untuk fakultas dan tentu saja ini merupakan media pembelajaran bagi kita semua terutama bagi teman-teman mahasiswa agar setelah lulus bisa melakuan berbagai kegiatan dan terjun langsung dalam masyarakat,” ujar Rena Yulia.
Hal senada disampaikan oleh Dekan FH Untirta yakni, Agus Prihartono yang mengapresiasi kegiatan tersebut, lantaran menjadi aura yang positif untuk menjadi kebanggaan civitas FH Untirta.
“Saya turut mengapresiasi kegiatan diskusi ini, karena merupakan aura positif untuk menjadi salah satu kebanggan terutama bagi civitas FH Untirta, kegiatan CLSA mudah-mudahan terus berlanjut dan selalu melakukan kegiatan-kegiatan dengan melakukan pembenahan-pembenahan supaya lebih sempurna dari kegiatan-kegiatan yang sebelumnya baik dari segi teknis maupun administratif,” kata Agus.
Selanjutnya, Agus menilai tema yang di ambil dalam kegiatan diskusi publik ini sangat menarik, di tengah perkembangan zaman tetap harus menghormati dan mencintai sosok seorang ibu.
“Tema ini menarik sekali, mudah-mudahan bukan hari ini saja merayakan hari ibu, hari ibu itu adalah setiap hari dan terutama ibu merupakan jimat bagi kita untuk sukses di dunia dan akhirat,” pungkas Agus.
Laporan: Muhammad Lutfi