KedaiPena.Com – Anggota Komisi III DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, mengatakan bahwa pemerintah Australia terkesan tidak serius dalam melindungi Konjen Indonesia di Melbourne.
Ketidakseriusan tersebut nampak dari tidak ada informasi yang detail seperti apa bentuk penyerangan, siapa pelakunya dan apa latar belakang penyerangan tersebut.
“Saya sudah cari di portal berita Australia dan tidak ada data-data tersebut,” kata Dasco dalam siaran pers yang diterima redaksi, Minggu (8/1).
Dasco pun mengingatkan, bahwa penyerangan terhadap properti dan warga negara Indonesia bukan baru kali ini saja terjadi. Karena, pada tahun 2015 KJRI Sidney diserang aksi vandalisme.
“Kemudian Desember 2016 kemarin seorang mahasiswa doktoral asal Indonesia diserang orang tak dikenal di Perth dan kemungkinan besar kasus tersebut bukanlah perampokan. Bisa jadi jika tidak ada tindakan tegas dari otoritas Australia, maka kekerasan akan terus berlanjut,” jelas Dasco.
Selain itu, Ketua Mahkamah Kerhormatan Dewan (MKD), juga mempertanyakan apakah kelambanan Australia mengusut kasus penyerangan ini ada hubungan dengan tindakan pelecehan Pancasila dan bully terhadal panglima TNI oleh pengamat politik mereka.
“Terus terang kami khawatir bahwa pemerintah Australia bermain mata dengan anasir-anasir separatisme Indonesia yang memang banyak bermukim disana,” sesal dia.
“Kami berharap agar Kemenlu bisa lebih tegas dalam menyikapi insiden-insiden penyerangan tersebut. Sebagai negara sahabat, kita tidak pernah mencampuri urusan dalam negeri Australia, kita harapkan demikian pula sebaliknya,” pungka Dasco.
Laporan: Muhammad Hafidh
Foto: Istimewa