KedaiPena.Com – Hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ketika mengaudit keuangan Pemprov DKI Jakarta menuai kekesalan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. Bahkan Ahok, mengumbar rasa kesalnya saat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin.
Temuan BPK di antaranya ada prosedur pembelian sebagian lahan RS Sumber Waras yang menyalahi aturan. Menurut BPK, harga lahan yang dibeli jauh lebih mahal, sehingga merugikan keuangan daerah sebesar Rp 191 miliar.
Ahok menuding para pimpinan BPK tidak transparan dan tendensius dalam pemeriksaan tersebut. Namun Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Eddy Mulyadi Soepardi membantah pihaknya berseteru dengan Pemprov DKI lantaran hasil pemeriksaan tersebut.
“Enggak ada, siapa yang berseteru, saya enggak pernah bicara. Ketua enggak pernah bicara,” kata Eddy Mulyadi Soepardi setelah bersama pimpinan BPK yang lain diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (14/4).
Ia kemudian meminta hasil audit BPK jangan dijadikan bahan untuk diperseterukan. “Hasil audit jangan diperseterukan dong, audit itu ada aturannya, ada standarnya, enggak berseteru,” sambungnya.
(Prw/Oskar/Ant)