KedaiPena.Com – Public Transparency Watch (TRUTH) menilai pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak efektif lantaran tak ada penunurunan korban positif Corona atau Covid-19.
Kasus positif Corona di Tangsel masih mengalami peningkatan. Pada tanggal, (16/5/2020) kasus positif Corona di kota yang dipimpin oleh Airin Rachmi Diany mencapai 163 kasus.
“Menurut hemat saya, diperpanjang sih sebenarnya satu sisi bagus, namun jika pelaksanaan PSBB-nya efektif. Lalu apa ukuran efektifnya? diantaranya pembatasan keramaian yang efektif, nah untuk mengefektifkan, mesti berbanding lurus dengan jaring pengaman sosialnya (JPS),” kata Koordinator Tangerang Public Transparency Watch (TRUTH), Aco Ardiansyah kepada wartawan, Minggu, (17/5/2020).
“Jadi jangan sampai PSBB-nya kapan, JPS-nya kapan dibagiin. Kan jadinya tidak jelas semua. Salah satu indikator keberhasilan PSBB kan grafik pertumbuhan korban Covid-19 menurun. Lah mari kita lihat coba grafiknya,” sambung Aco.
Aco pun meminta, agar Pemkot Tangsel dapat bekerja sesuai harapan masyarakat dalam menanggulangi wabah Corona ini.
“Poinnya adalah pada keseriusan pelaksanaan, kebijakan terintegrasi dan terkomunikasi dengan baik. Sejatinya PSBB 2 minggu itu jika berjalan sangat efektif, harusnya penurunan korban signifikan, kemudian masyarakat akan kembali beraktifitas normal, kan itu yang diharapkan sebenarnya,” ungkapnya.
Aco menilai, dalam penanganan Covid-19, Pemkot Tangsel masih belum maksimal lantaran masih mengedepankan pelaksanaan agenda.
“Jadi sebatas seremonial saja, mengeluarkan anggaran yang banyak, mendistribusikan pekerjaan seolah bekerja, padahal hasilnya juga tidak kelihatan,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan