KedaiPena.Com – Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh KPK kepada Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin lantaran dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa infrastruktur menunjukan telah hilangnya budaya kejujuran.
Pasalnya, Dodi merupakan anak Alex Noerdin, mantan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) yang saat ini juga terjerat kasus korupsi oleh Kejaksaan Agung.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Asosiasi Ilmuan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha) Azmi Syahputra . Menurut Azmi, OTT KPK terhadap Dodi juga telah menunjukan sudah tidak ada sifat malu lagi untuk korupsi.
“Anak dan bapak di satu masa yang sama- sama pemimpin di daerahnya terjerat kasus korupsi,” kata Azmi sapaanya dalam keterangan tertulis, Senin, (18/10/2021).
Azmi juga mengaku heran, dengan karakteristik praktik korupsi pimpinan daerah sebagai atasan dengan sengaja mengumpulkan pengusaha dan anak buahnya berstatus ASN.
“Pelaku itu pemimpin daerah atau pemeras? Atau mereka ini adalah kumpulan penipu yang kena tipu?,” sindir Azmi.
Azmi menambahkan, OTT ini menunjukkan sebagian pemimpin bangsa ini semakin lupa diri. Kejadian OTT yang dilakukan oleh KPK selama ini juga belum dijadikan pelajaran.
“Malah seolah berlomba ingin ikut melakukan OTT, seolah OTT jadi trend yang menggairahkan bagi pejabat,” kata Azmi.
Azmi juga menegaskan, praktik minta fee dari proyek ini menunjukkan sifat pemimpin murahan, tak memikiki integritas, minim keteladan pemimpin hingga sistem birokrasi yang buruk.
“Curang, penyimpangan prosedur pun jadi modus pejabat menciptakan ladang korupsi,” tutur Azmi.
Dengan terus berulangnya kasus, Azmi menekankan, pentingnya peningkatan dosis sanksinya termasuk hukuman mati bagi pelaku korupsi.
“Semakin kekinian sangat terlihat tindakan korupsi ini dilakukan oleh para pemimpin sebagai upaya mengejar dan mempertahankan kekuasaan, memuaskan kekuasaan pribadi atau kelompok tertentu yang pada akhirnya mereka ditenggelamkan atau digulung akibat perilaku yang melampaui batas kekuasaan mereka,” papar Azmi.
Laporan: Muhammad Hafidh