KedaiPena.Com– Pemerintah diminta dapat menyiapkan langkah antisipatif penanganan COVID-19 yang meningkat dalam sepekan ini. Diketahui, virus corona varian Omicron BA.4 dan BA.5 diperkirakan akan jadi penyebab lonjakan mencapai puncaknya di level 20.000 per hari.
“Pemerintah harus segera mempersiapkan sistem kesehatan dan mengambil langkah untuk menekan kasus Covid-19. Apalagi per Rabu kemarin, jumlah kasus baru naik secara signifikan yakni 1.242 kasus,” ungkap Anggota Komisi IX DPR RI Netty Aher, dalam keterangan tertulis, Kamis,(16/6/2022).
Netty mengaku, khawatir jika pemerintah tidak segera mengambil tindakan antisipatif, maka kasus akan terus bertambah naik.
“Disiplin prokes masyarakat sudah mulai longgar. Tempat-tempat publik kembali dibanjiri pengunjung. Pertemuan tatap muka dan mobilitas masyarakat sudah kembali seperti sebelum ada pandemi. Apa langkah yang diambil pemerintah agar masyarakat kembali waspada?” katanya.
Netty menyesalkan sikap pemerintah beberapa waktu ke belakang yang cenderung memberikan kesan kepada masyarakat untuk melonggarkan prokes seperti, membolehkan membuka masker dan penurunan aktivitas testing.
“Bahkan acara-acara besar juga sudah digelar tanpa prokes yang ketat. Pesan yang ditangkap masyarakat adalah pelonggaran, karena COVID-19 sudah landai atau bahkan hilang. Akibatnya masyarakat banyak yang tidak waspada dan cenderung mengabaikan prokes,” katanya.
Komunikasi publik yang disalahpahami masyarakat ini bahkan, kata Netty, berdampak pada munculnya sikap kurang responsif terhadap imbauan vaksinasi.
“Program vaksinasi booster yang telah dianggarkan pembiayaannya oleh pemerintah cenderung diabaikan masyarakat. Mereka telanjur termakan opini bahwa COVID-19 sudah hilang, untuk apa vaksinasi,” jelas Netty.
Menurut Netty, tingkat vaksinasi booster di daerah Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu dan Kota Cirebon sebagai daerah pemilihannya masih dibawah 30 persen. “Sayangnya, masyarakat sudah tidak antusias untuk melakukan booster dengan alasan pandemi sudah hilang. Padahal sudah diming-imingi dengan pemberian minyak goreng,” katanya.
Oleh karena itu, Netty meminta, pemerintah bergegas melakukan langkah antisipatif agar tidak terjadi ledakan kasus yang mengkhawatirkan. Sebelumnya pada Selasa (14/6/2022), tercatat total kasus COVID-19 di Indonesia sebanyak 6.062.009 kasus, sembuh 5.900.049 kasus, dan meninggal 156.662 kasus.
Laporan: Muhammad Hafidh