KedaiPena.Com – Ketua Kelompok Pecinta Alam Impeesa Perbanas, Muhammad Erzha Anugrah menilai, terjadinya pencurian cacing sonari yang membuat rusaknya hutan di wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) disebabkan karena kurangnya sosialisasi dan penyuluhan.
“Kalau menurut saya kejadian ini disebabkan kurangnya sosialisasi dan penyuluhan terhadap hewan cacing sonari ini oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Balai Taman Nasional,” ujar dia saat ditanya oleh KedaiPena.Com, Senin (3/7).
“Makanya pelaku pencurian cacing sonari bisa melakukan tindakan pencurian,” sambung mahasiswa prodi Manajemen angkatan 2014 ini.
Erzha sapaan akrabnya pun meminta agar ke depan, KLHK berserta pihak Taman Nasional dapat meningkatkan sosialisasi serta pengawasan yang lebih ketat di wilayah yang Gunung Gede Pangrango.
Tidak hanya itu, Erzha juga berpesan, agar KLHK sebagai induk tertinggi dari pengawasan dan perlindungan lingkungan di Indonesia dapat membongkar dalang atau cukong yang bermain dikasus ini. Jika tidak, maka kejadian seperti ini akan terus terulang.
“Ya selain sosialisasi perlunya pengawasan di daerah Taman Nasional. Serta juga melakukan penelusuran dan pemberantasan siapa dalang atau cukong besar yang berada di balik kasus ini,” tandas Erzha.
Seperti diketahui, Didin (48)Â warga Kampung Rarahan, RT 06 RW 08, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sempat ditahan karena mengambil cacing sonari dan merusak kawasan Konservasi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Laporan: Muhammad Hafidh