KedaiPena.Com -Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh kepada pendapatan asli daerah (PAD) Kota Serang. Buntutnya, anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah Perubahan (APBD-P) Kota Serang tahun 2020 mengalami defisit.
Defisit anggaran tersebut diketahui setelah tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) bersama badan anggaran (Banggar) DPRD melakukan pembahasan evaluasi Raperda tentang APBD-P Tahun 2020.
“Rapat ini adalah kelanjutan dari rapat dari hasil evaluasi Gubernur dari evaluasi kita sesuaikan sehingga RAPBD-P 2020 kita totalnya ada defisit 72 M,” ucap Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Roni Alfanto, seusai melakukan kegiatan evaluasi RAPBD-P di hotel Forbis Cilegon, ditulis Jum’at (6/11/2020).
Selanjutnya, Ia menyampaikan, defisit tersebut juga disebabkan oleh berkurangnya PAD Kota Serang yang turun karena imbas Covid-19.
Ia mengungkapkan, PAD kota Serang sebelumnya mencapai Rp.R 200 miliar kini berubah menjadi Rp 166 Miliar. Terjadi penurunan sebesar Rp 34 Miliar
“Kemudian kita juga sedih yah dana perimbangan juga kita turun, dari Rp 943 Miliar menjadi Rp 861 Miliar, berarti ada pengurangan Rp 81 Miliar,” tambahnya
Ia menyampaikan, dari rapat evaluasi tersebut sudah disepakati, tinggal menunggu surat keputusan Gubernur Banten.
“Sudah disepakati jadi anggaran ini tinggal menunggu SK dari Gubernur, setelah SK keluar sudah bisa running,” Imbuhnya.
Ia juga menjelaskan,anggaran perubahan tersebut untuk menyesuaikan pos anggaran dan tidak ada penambahan.
“Kalau anggaran perubahan itu hanya menyesuaikan pos anggaran, karena kan penambahan tidak ada, jadi program kegiatan yang belum bisa terlaksana itu hanya di realokasi saja,” jelasnya.
Sementara itu terpisah, Kepala BPKAD Kota Serang Wachyu B Kristiawan mengatakan, tidak banyak yang berubah dari PAD kita.
Menurutnya, hanya terdapat pengurangan Rp 2,3 Miliar dan tambahan dana hibah Kemenparekraf sebesar Rp 4,3 Miliar.
“Insyaallah tidak berubah banyak, hanya berkurang Rp 2,3 miliar karena ada beberapa proteksi, tapi juga ada penambahan untuk meneruskan hibah dari kementerian pariwisata. Jadi ada penambahan dan ada pengurangan,” ujar Wahyu.
Ia menegaskan, penambahan tersebut untuk meneruskan dana hibah dari Kemenparekraf untuk penanganan dampak covid-19.
“Untuk meneruskan hibah dari kementerian pariwisata untuk penanganan dampak covid,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi