KedaiPena.Com – Kabar majunya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi calon wakil presiden pada kontestasi Pilpres 2019 semakin kencang. Hal itu terlihat dengan mulainya AHY melakukan safari politik ke tokoh nasional tanah air, serta mulai bermanuvernya Ketua Umum Partai Demokrat yang juga ayah dari AHY, Susilo Bambang Yudhoyono.
Akan tetapi banyak pihak yang meragukan rencana bekas Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning untuk menjadi RI 2 pada pilpres nanti. Kalangan tersebut menilai kapasitas AHY pun belum mumpuni lantaran jabatan terakhir cuma kapten.
Sebab, di zaman Orde Baru, yang jadi bupati atau walikota sekelas kolonel. Bukan apa-apa, semakin tinggi pangkat seseorang berpengaruh pada kematangan memimpin.
Founder Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia), Hendri Satrio mengakui bahwa kapasitas AHY untuk menjadi cawapres pada perhelatan Pilpres 2019 nanti masih jauh.
Hendri sapaan karibnya, juga menilai AHY masih terlalu elitis dan belum punya grassroot kuat. Fans mungkin sudah punya, tapi bicara jaringan akar rumput, malah Ibas, sang adik jauh meninggalkan AHY selaku kakak.
“Walaupun (Ibas) di Pacitan semua, tapi ya bagus daripada gak ada, lagipula pendukung di Pacitan loyal semua,” ujar dia saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Selasa (7/11).
Tidak hanya itu, pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina juga mengatakan, jika AHY ingin maju sebagai cawapres, maka Suami dari Annisa Pohan ini harus bisa melepaskan diri dari bayang-bayang sang ayah yaitu SBY.
“AHY cawapres ya boleh saja, tapi dia punya beban pembuktian yang tidak kecil. AHY harus bisa berjalan tegak tanpa nama besar SBY,” tandas Hendri.
Laporan: Muhammad Hafidh