KedaiPena.Com – Berapa jumlah angka kelaparan dan malnutrisi di Somalia hari ini? Mengutip data dari Maria Kasim Menteri Kemanusiaan dan Bencana Somalia, setidaknya ada enam juta penduduk Somalia berada dalam kondisi kepayahan, menunggu makan, mengharap ada bantuan makanan yang bisa mengisi perutnya hari ini.
Enam juta penduduk Somalia dirundung rasa lapar, dirundung bencana malnutrisi paling parah dalam sejarah kebencanaan negeri itu. Tapi ini bukan lapar karena sedang berpuasa, ini bentuk lapar yang lain, lapar karena dihimpit kondisi, kondisi tak ada makanan sama sekali.
Tak bisa berdiam diri, ikhtiar Indonesia untuk membantu Somalia sudah tertambat di Pelabuhan Mogadishu Somalia. Kapal itu, atau yang disebut bangsa ini sebagai gerakan Kapal Kemanusiaan, mengangkut kurang lebih 1000 ton beras atau setara dengan sejuta kilogram beras.
Lantas, jika angka kelaparan di Somalia melonjak hingga enam juta penduduk, cukupkah bantuan beras 1000 ton itu?
Alasan inilah yang melatarbelakangi ikhtiar Kapal Kemanusiaan berlanjut. Jauh sebelum Kapal Kemanusiaan tahap pertama bersandar di Pelabuhan Mogadishu Somalia Senin (5/6), upaya pemberangkatan Kapal Kemanusiaan tahap kedua sudah tuntas disiapkan sejak jauh hari.
Kapal Kemanusiaan tahap kedua, libatkan puluhan ribu kepedulian
Melibatkan puluhan ribu empati dari masyarakat Indonesia, persiapan memberangkatkan Kapal Kemanusiaan tahap kedua sudah bergulir sejak beberapa pekan lalu. Dari Provinsi Aceh di barat negeri, empati itu merebak jauh melibatkan masyarakat Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Bangka Belitung, Jawa Barat, Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, hingga Sulawesi Tengah.
Kumpulan empati dalam bentuk beras paling banyak terkumpul dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam. “Dari Aceh, InsyaAllah per hari Jumat (9/6) ini ada 142.151 kg kilogram beras, atau lebih dari 142 ton beras,†kata Husaini Ismail Kepala Cabang Aksi Cepat Tanggap Aceh.
Menyusul jumlah kumpulan beras kedua paling banyak berasal dari Provinsi Sumatera Utara. Ronio Romantika Kepala Cabang ACT Medan mengatakan, beras dari orang Sumatera Utara untuk Somalia sudah terkumpul lebih dari 77.849 kilogram, setara dengan 77 ton beras lebih.
Ikhtiar seantero negeri ini pun menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Hingga tulisan ini diunggah, jika ditotal keseluruhannya, Kapal Kemanusiaan tahap kedua insyaAllah bakal memberangkatkan beras sejumlah lebih dari 319 ton beras.
Kapal Kemanusiaan tahap kedua lepas sauh sebelum Ramadhan berakhir.
Ahyudin President Aksi Cepat Tanggap mengatakan, bantuan gelombang kedua adalah ikhtiar bersama yang bakal dilayarkan sebelum Syawal tiba, tak lama setelah Kapal Kemanusiaan tahap pertama tiba.
“Ini adalah kebaikan Bangsa Indonesia. Mereka di Somalia mendoakan, supaya Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kuat. Bangsa yang diberkahi oleh Allah SWT. Bangsa yang tak pernah kekurangan makanan, bangsa yang tak akan pernah merasakan rasa kelaparan,†kata Ahyudin sesaat setelah menyambut Kapal Kemanusiaan tahap pertama di Pelabuhan Somalia Senin (5/6).
Untuk melayarkan Kapal Kemanusiaan tahap kedua, ACT kembali berkolaborasi dengan PT Samudera Indonesia. Bedanya, jika Kapal Kemanusiaan tahap pertama sebulan lalu hanya diberangkatkan dari satu pelabuhan di Tanjung Perak Surabaya, Kapal Kemanusiaan tahap kedua melaju dari tiga pelabuhan sekaligus, yakni Pelabuhan Belawan Sumatera Utara, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.
Rencana pelayaran Kapal Kemanusiaan tahap kedua pun sudah dirampungkan. Jika tak ada aral menghalang, InsyaAllah seremonial pemberangkatan Kapal Kemanusiaan tahap kedua dilakukan di Pelabuhan Belawan Sumatera Utara di hari Ahad (18/6). Sehari berikutnya, di hari Senin (19/6) kapal mulai lepas sauh dari Belawan, berlayar lebih dari 7000 kilometer menuju Somalia.
Laporan: Muhammad Hafidh