KedaiPena.Com – Nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar santer disebut akan berpasangan maju dalam Pilpres 2024 nanti.
Bahkan kemungkinan tersebut semakin besar terealisasinya setelah kedua pimpinan parpol itu melakukan pendaftaran ke KPU secara berbarengan beberapa waktu lalu.
Akademisi Unversitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai jika peluang Prabowo dan Cak Imin maju Pilpres 2024 masih fifty-fifty atau 50-50. Hal ini termasuk soal kans kemenangan kedua tokoh tersebut jika nanti berpasangan di Pilpres 2024.
“Saya melihatnya peluangnya masih fifty-fifty artinya bisa memang bisa juga tumbang. Karena saat ini kekuatan capres dan cawapres walaupun belum ada yang deklarasi, elektablitasnya yang ingin maju masih standar dan masih imbang,”’kata Ujang, Kamis,(11/8/2022).
Ujang menilai, jika saat ini kesempatan dan peluang menang bagi kandidat capres-cawapres di Pilpres 2024 masih sama-sama besar.
“Artinya semua kesempatan dan peluang akan didapatkan semua capres dan cawapres,” beber Ujang.
Ujang pun mengingatkan, jejak kemenangan dari para capres-cawapres sebelumnya. Ujang menyebut Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan Jokowi periode pertama maju memiliki elektablitas sebesar 60 persen.
“Psikologi kemenangan di angka 60 persen capres dan cawapres, dulu SBY di 2004 ketika maju pertama kali elektablitasnya 60 persen, Pak Jokowi juga sama ketika pertama kali maju di 2014 elektablitasnya 60 persen,” jelas Ujang.
Ujang menekankan, jika elektablitas semua calon kandidat capres dan cawapres saat ini masih berada di angka 30 persen. Baik, Prabowo Subianto, Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo.
“Saat ini baik Prabowo, Ganjar, Anies dan lain semuanya itu capres dan cawapres kan sama masih diangka 30 persenan. Jadi soal menang masih punya kesempatan yang sama, bisa menang bisa tumbang artinya fifty-fifty,” tandas Ujang.
Laporan: Tim Kedai Pena