KedaiPena.Com – Saat kampanye Pilpres 2014, ekonom senior Rizal Ramli kagum dengan Joko Widodo yang menegaskan penolakan impor pangan. Namun yang terjadi saat ini, malah bertolak belakang dengan janji manis tersebut.
“Menterinya malah doyan impor, tidak sesuai dengan Trisakti,” kata Rizal dalam dialog di salah satu stasiun televisi, Kamis malam ini (24/1/2019).
Impor pangan memang kerap dilakukan rezim Jokowi. Yang paling baru adalah impor gula. RR mengendus, kelangkaan gula yang terjadi saat ini seperti dibuat-buat. Sehingga elit politik memiliki alasan semu untuk impor gula guna berburu ekonomi rente untuk biaya politik.
Ia menjelaskan bahwa ada skema yang membuat rakyat Indonesia menjadi ketergantungan terhadap impor gula.
“Impor gula sangat merugikan kaum petani tebu, menjadi ajang perburuan rente oleh para elit politik dan pengusaha serta sudah dilaporkan ke KPK dan Bareskrim Polri. Jelas dan pastilah segelintir elit politik dan pengusaha yang diuntungkan, sedang kaum petani jadi korbannya,’’ kata mantan Menko Kemaritiman itu.
Impor gula ini sebetulnya sah-sah saja, jika memang dibutuhkan. Tapi yang terjadi tidak seperti itu.
“Bayangkan saja, petani ketika mencoba memproduksi tebu yang lebih banyak, mereka takut. Karena saat panen pasti hasilnya kalah dengan gula impor,” ujar eks penasehat ekonomi PBB ini.
Sebagaimana diketahui, Indonesia berada di urutan pertama negara pengimpor gula terbesar di dunia pada periode 2017-2018, dengan volume impor 4,45 juta ton. Indonesia mengungguli Tiongkok yang berada di posisi kedua dengan 4,2 juta ton dan Amerika Serikat dengan 3,11 juta ton.
Laporan: Muhammad Hafidh