KedaiPena.Com – Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) menyayangkan tindakan represif aparat penegak hukum dan polri yang telah menimbulkan ratusan korban luka dan
sebagian masih ditahan dalam tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis, kemarin.
“Bentrokan terjadi lebih karena sikap keras kepala penguasa yang tidak membuka ruang dialog, Presiden memilih pergi ke luar kota, dan Polri lebih bertindak menghadapi massa pengunjuk rasa sebagai musuh daripada sebagai rakyat warga negara yang memperjuangkan hak dan aspirasinya,” kata pernyataan tertulis KAMI yang ditandatangani sejumlah presidium KAMI, Gatot Nurmantyo, M Din Syamsuddin, dan Rachmat Wahab, Sabtu, (10/10/2020).
KAMI juga meminta, kepada Polri agar mengusut indikasi kuat massa aksi buruh, mahasiswa dan pelajar disusupi preman yang sengaja menciptakan kerusuhan serta pembakaran fasilitas umum.
“Mendesak kepada Pemerintah untuk mendengar aspirasi rakyat yang
disuarakan oleh anak-anak bangsa (buruh, mahasiswa, pelajar, dan
lainnya). Bukankah kewajiban Pemerintah dan DPR-RI adalah mengemban amanat rakyat,” papar KAMI.
KAMI juga menyerukan kepada masyarakat luas, khususnya jejaring di seluruh anah air, untuk memberikan dukungan moril, materiil dan logistik berupa makanan, minuman, dan obat-obatan demi kemanusiaan kepada kaum buruh, mahasiswa, pelajar, dan lainnya yang berjuang menuntut haknya demi keadilan dan kesejahteraan.
“Semoga Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, melindungi perjuangan mereka
yang menegakkan kebenaran, mencegah kebatilan,” tandas KAMI.
Laporan: Muhammad Lutfi