KedaiPena.Com – Selama Joko Widodo berkuasa menjadi presiden, kurang lebih selama empat tahun, pertumbuhan ekonomi RI masih terjaga di kisaran angka 5%-an.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, sejak 2014 ekonomi nasional hanya mentok di kisaran 5%-an.
Kemudian pada tahun 2014, ekonomi RI tumbuh 5,02%. Lalu di 2015 hanya 4,79%. Pada 2016 realisasi pertumbuhan ekonomi ada di 5,02%.
Selanjutnya, di 2017, ekonomi RI tumbuh 5,07%. Terakhir di 2018, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,17%.
Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan, angka 5% pada pertumbuhan ekonomi Indonesia merupakan angka yang natural saja terjadi.
Artinya, sambungnya, tanpa perlu campur tangan pemerintah pun angka bisa dicapai.
“Kita bicara dulu kondisi perekonomian di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi 5%. Kalau 5%, itu berarti pemerintah tidak kerja,” ujar dia di Jakarta, ditulis Jumat (5/4/2019).
“Pertumbuhan ekonomi 5% itu adalah natural road,” sambung Faisal.
Dengan kata lain, keberadaan pemerintah tak banyak berdampak pada perekonomian nasional. Sehingga menurutnya, pemerintah harusnya bisa bekerja lebih keras mendongkrak perekonomian RI.
“Tanpa presiden atau tanpa Kemenkeu juga itu akan 5%. Kita sebenarnya butuh the big push (usaha keras),” tandas dia.
Laporan: Muhammad Hafidh