KedaiPena.Com – Koalisi mengatasnamakan Solidaritas Untuk SYARFI-EDI (Solusi) menuding Kepala Dinas PU Sibolga Marwan Pasaribu sebagai dalang dibalik munculnya kegaduhan politik dan sosial di kota Sibolga, Sumatera Utara.
“Kita mensinyalir banyaknya muncul kegaduhan-kegaduhan sosial politik, pembangunan dan kegaduhan Birokrasi, mulai dari tahun 2014-sekarang di Kota Sibolga disebabkan Kadis PU Marwan Pasaribu,†ujar Kordinator ‘SOLUSI’ Andri Tanjung dalam siaran pers yang diterima wartawan, Selasa (9/8).
Andri menyebutkan, kegaduhan yang didalangi oleh Marwan Pasaribu itu disebabkan buruknya pembangunan infrastruktur mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan proyek yang di gawangi Dinas PU Sibolga.
Salah satunya, lanjut Andri, dimana sejak tahun 2014, tender pekerjaan selalu dimulai di pertengahan dan akhir triwulan III, mulai dari cor beton pembangunan jalan KH. Ahmad Dahlan dan pembangunan drainase di jal. KH. Ahmad Dahlan.
“Padahal ini merupakan pekerjaan yang lokasinya sama. Dan drainase merupakan bagian dari pekerjaan jalan. Dan di dalam Perpres no 54 tahun 2010 dan perubahannya, yang merupakan “kitab Suci†Pengadaan Barang/Jasa, termaktub Pengguna Anggaran (Kadis PU) dilarang memecah paket di lokasi yang sama dan pekerjaan bidang yang sama. Tetapi, hal ini tetap saja dibuatkan pemaketannya oleh kadis PU,†beber Andri.
Ia mengungkapkan, kegerahan yang sama atas perilaku Kadis PU Sibolga itu agaknya juga dirasakan oleh lembaga legislatif di Kota itu. Menurut ia, beberapa kali Marwan Pasaribu diundang untuk menghadiri rapat-rapat oleh DPRD, namun tak dihadiri.
“Pelecehan dan keremehan kepada lembaga legislatif tersebut secara langsung juga melecehkan dan meremehkan wibawa rakyat Sibolga selaku pemegang kedaulatan di kota ini. Makanya tak heran, beberapa anggota DPRD Kota Sibolga, baik itu mewakili fraksi maupun atas nama perorangan sudah menyampaikan rekomendasi kepada Bapak Walikota agar mencopot oknum kadis PU dari jabatannya,†pungkasnya.
Atas persoalan itu kata Andri, dirinya bersama sejumlah elemen lain diantaranya GERAM (Gerakan Rakyat Marginal), KOMBAT (Komite Mahasiswa Bawah Tanah), KATUPEK (Koalisi Tangkap Dan Penjarakan Koruptor) dan AMPUTASI (Aliansi Masyarakat Peduli Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih), saat ini tengah menggalang dukungan masyarakat untuk turut menyuarakan hal tersebut.
Selebaran-selebaran ajakan, lanjut Andri telah disebar di beberapa titik di Kota Sibolga untuk dapat turun ke jalan bersama-sama pada Jumat (12/8) pekan ini melakukan unjukrasa mendesak Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk untuk mencopot Marwan Pasaribu dari posisi sebagai Kadis PU.
“Kita mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengkritisi hal ini, demi menyelamatkan marwah kota Sibolga, menyelamatkan program kerja Wali Kota Sibolga Syarfi Hutauruk,†pungkas Andri.
(Dom)