KedaiPena.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai realisasi bauran energi bersih domestik masih terpaut jauh dari target yang ditetapkan sebesar 23 persen pada 2025. Selain regulasi, isu pendanaan pada pembangkit energi bersih disebutkan ikut menekan perkembangan bauran energi bersih beberapa waktu terakhir.
Anggota Dewan Pertimbangan Kadin Halim Kalla mengatakan capaian bauran energi bersih di dalam negeri baru berada di posisi 12 persen hingga pertengahan tahun ini.
“Capaian itu menunjukkan adanya kendala dari sisi ekosistem energi bersih di Indonesia yang tidak mendukung program peralihan pada industri nol emisi karbon mendatang. Banyak sekali hambatan, di samping peraturan, harga dan juga finansial,” kata Halim, Kamis (4/8/2022).
Halim mengatakan, untuk memenuhi target bauran energi, pemerintah seharusnya memastikan penambahan kapasitas energi baru dan terbarukan (EBT) dapat mencapai 4.000 megawatt (MW) setiap tahunnya. Artinya, penambahan kapasitas EBT itu relatif mahal dengan harga keekonomian proyek pembangkit energi bersih yang timpang saat ini.
“Apakah kita mampu? Saya kira insentif harus segera diberikan kepada pengusaha agar bisa sampai pada target tersebut,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa