KedaiPena.com – Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyatakan mendukung agenda Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang meliputi, sinergi dan kolaborasi EKD, mata uang digital, ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pembayaran lintas negara (cross border payment) dan pembiayaan hijau (green financing), serta strategi kebijakan dalam mendorong digitalisasi untuk pemulihan ekonomi.
Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan, KADIN, Aldi Haryopratomo mengatakan bahwa KADIN mempunyai misi untuk membantu UMKM tumbuh di dalam negeri juga merambah ke dunia internasional, termasuk ke negara-negara G20 melalui program pengembangan UMKM bersama instansi pemerintah dari segi operasional, menyiapkan ekosistem closed loop dan program digitalisasi startup.
“Di KADIN, salah satu aset yang kami miliki adalah orang-orang di lapangan yang memiliki akses ke ekosistem yang kita miliki, dan kami percaya bahwa salah satu cara untuk membuka kekuatan digitalisasi UMKM adalah dengan menjadi tempat di mana orang dapat bermitra serta berkolaborasi baik dengan perusahaan pemerintah startup atau bahkan negara-negara G20 sehingga program mereka sebenarnya dapat diakses dengan mudah. Kami ingin menjadi jembatan untuk semua program ini karena potensi transformasi UMKM dengan digitalisasi sangat besar,” kata Aldi, melalui keterangan tertulis, Sabtu (16/7/2022).
Ia menambahkan bahwa KADIN Indonesia sudah menyiapkan platform untuk UMKM mendapatkan akses mudah seputar kewirausahaan secara digital melalui website wikiwirausaha.
“Saat ini tujuan dari KADIN adalah memudahkan perusahaan untuk bermitra. Sebagai salah satu contoh, saat ini KADIN memiliki program untuk petani yaitu closed loop ecosystem, dimana program ini menjadi jembatan untuk para perusahaan bukan hanya memberikan akses kepada petani, namun juga memberikan kemudahan untuk mengekspor produk ladangnya. Jadi ekosistem closed loop ini mengusung kolaborasi, sebuah gotong royong yang memastikan adanya kerjasama antara seluruh stakeholder termasuk perusahaan-perusahaan besar dan juga startup,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa semua pihak harus bekerja sama dengan pemerintah, membawa QRIS menjadi sistem pembayaran.
“Saya percaya bahwa ada banyak program diluar sana, yang kita harus lakukan adalah untuk mengatur kemitraan ini,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa