KedaiPena.Com – Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto menilai, penggerudukan kantor redaksi Radar Bogor di Bogor, Jawa Barat merupakan bentuk arogansi partai berlambang banteng tersebut.
“Sungguh sebuah tamparan azaz kebebasan pers bila kasus persekusi Radar Bogor tidak terus ke meja hukum. Apa yang dilakukan kader PDIP sudah dalam tahap membahayakan kebebasan pers,” ujar Andrianto saat berbincang dengan KedaiPena.Com, Minggu, (3/6/2018).
Belum lagi, lanjut Andrianto, lagi sikap intimidatif seorang Sekretaris Fraksi PDIP di DPR, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul yang menyebut kantor Radar Bogor akan rata dengan tanah bila berada di Jawa Tengah..
“Ini jelas akan berefek kepada elektabalitas Jokowi. Toh persoalan gaji selangit (Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati) juga dari Jokowi. Pastinya elektabilitas Jokowi yang rendah makin menghujam lagi. Begitu juga PDIP pasti tergerus,” pungkas Andrianto.
Penggerudukan ke redaksi Radar Bogor terjadi pada Rabu (30/5/2018). Hal ini dilakukan oleh kader PDIP karena memuat pemberitaan soal Megawati.
Kejadian itu terekam dalam video berdurasi 30 detik. PDIP sendiri telah melaporkan Radar Bogor ke Dewan Pers. Namun PDIP tak menyebut waktu laporan itu dibuat.
Laporan: Muhammad Hafidh