KedaiPena.Com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Julianto angkat bicara dengan rilis yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) terkait dengan menurunnya angka kemiskinan di Indonesia.
Ferry begitu ia disapa mengaku aneh dengan klaim BPS yang menyebut bahwa pada Maret 2018 angka kemiskinan di Indonesia menjadi yang paling rendah sepanjang sejarah.
“Menurut saya aneh ya catatan tersebut lantaran daya beli masyarakat saat ini turun. Kemudian pertumbuhan ekonomi hanya 5 persen. Itu kan artinya lapangan pekerjaan tidak mampu menyerap angkat kerja kita. Kemudian nilai tukar petani kita jatuh. Kemudian nilai upah buruh semakin mengecil ketika harga-harga tidak terjangkau,†ujar Ferry kepada KedaiPena.Com, ditulis Kamis, (19/7/2018).
Tak hanya itu, Ferry pun bertanya, soal cara menghitung standar kemiskinan yang dijadikan acuan oleh BPS. Hal tersebut lantaran jika mengacu standar kemiskinan internasional Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) standar masyarakat miskin berada diangka dua dolar AS.
Bahkan tak tanggung-tanggung, Ferry secara terbuka, mengajak BPS berdebat soal data kemiskinan yang dipakai dan dijadikan acuan.
“BPS kan berarti ini ngaco suruh debat terbuka saja sama saya. Saya penasaran BPS ini menghitungnya dari mana? Dari data Bank Dunia atau ngarang,†pungkas Ferry.
Laporan: Muhammad Hafidh