KedaiPena.Com – Kepala Bidang Perdagangan dan Industri (Dakopin) Dinas Perdagangan Industri, Koperasi dan Penanaman Modal (PIKPM), Pierre Sihotang mengungkapkan, keberadaan Pasar Pandan yang sudah beroperasi sekian puluh tahun lamanya, illegal dan tidak memiliki izin sama sekali.
“Jadi itu bukan Pasar Pandan, melainkan pasar pribadi milik Sinony, dan kawasan itu bukan untuk lokasi pasar. Jadi kami tegaskan, bahwa pasar pandan itu adalah illegal, dan tidak pernah membayar retribuasi atau PAD ke Pemkab. Atas dasar itulah, kita sudah mengadakan rapat, dan tinggal menunggu keluarnya Peraturan Bupati (Perbub) Tapteng untuk menutup itu,†ujar Pierre kepada wartawan belum lama ini.
Pierre menyebutkan, pihaknya masih menunggu keluarnya Peraturan Bupati (Perbup) yang akan mengatur keberadaan pasar di daerah tersebut. Dan dalam waktu dekat, sejumlah pasar akan ditutup, termasuk pasar Sinony yang berada di Kecamatan Pandan.
“Baru kemarin kami selesai rapat bersama dengan pak Kadis PIKPM dan juga Pj Bupati Tapteng untuk membahas Perbub tersebut. Jadi kalau Perbub itu sudah keluar, kita tinggal melaksanakan eksekusi saja untuk menutup pasar illegal itu. Karena selama ini banyak masyarakat yang pesimis bisa menutup pasar itu. Makanya kami tegaskan sekali lagi, bahwa kami dari Dagkopin tidak main-main untuk pengoperasian Pasar Terminal Baru Pandan ini dengan menutup pasar-pasar yang tidak jelas dan illegal,†tegasnya.
Sebelumnya Kadis PIKPM Tapteng, Berlin Doloksaribu bersama dengan anggotanya dari PIKPM telah melakukan pengundian nomor Balairung bagi para pedagang yang sudah mendaftar kepada PIKPM. Bagi pedagang yang tidak berjualan selama tiga hari berturut-turut akan dikeluarkan dan diganti dengan pedagang yang lain yang mau serius berdagang.
Diketahui, PIKPM Tapteng sudah dua kali melakukan hal serupa dengan meminta pedagang untuk berjualan di Pasar Terminal Baru Pandan. Para pedagang pun awalnya bersedia berjualan di sana, meski hanya bertahan beberapa hari saja, karena tidak ada masyarakat yang datang serta angkot belum juga masuk ke terminal. Belakangan, upaya tersebut kembali dilakukan, da lagi-lagi, banyak pedagang merasa ragu akan pengoperasian kembali Pasar tersebut.
Laporan: Har