KedaiPena.Com- Presiden Joko Widodo atau Jokowi diprediksi akan merombak jajaran kabinetnya jelang pergantian tahun 2022-2023. Jokowi dikabarkan akan melakukan pergantian sejumlah pos Menteri hingga Kepala Lembaga Tinggi Negara.
Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas memprediksi, nama Kepala BIN Budi Gunawan akan digantikan eks Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Nantinya, kata Fernando, Budi Gunawan atau biasa disapa BG akan mengisi pos Menteri Kabinet Jokowi.
“Kemungkinan Kepala BIN Budi Gunawan akan digantikan oleh Andika Perkasa, sedangkan Budi Gunawan kemungkinan akan mengisi polisisi Menko Polhukam atau Mendagri,” jelas Fernando, Sabtu,(24/12/2022).
Fernando berharap, agar dalam momentum reshuffle kabinet tersebut Presiden Jokowi juga akan mengisi 9 pos wakil menteri yang sampai saat ini masih kosong.
“Saya juga berharap Presiden akan mengisi 9 Wakil Menteri yang sampai saat ini masih belum diisi,” beber Fernando.
Fernando melanjutkan, sekalipun Jokowi tidak berniat mengisi 9 pos wakil menteri yang masih kosong maka sebaiknya peraturan Presiden yang mengatur hal tersebut dapat dicabut.
“Peraturan Presiden tentang wakil menteri yang masih kosong segera dicabut,” tandas Fernando.
Diketahui, Presiden Jokowi kemarin membenarkan soal adanya kemungkinan me-reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju. Isu kocok ulang kursi menteri ini mencuat setelah lembaga survei Charta Politika Indonesia menyebut mayoritas publik setuju Jokowi merombak kabinetnya.
“Mungkin (ada reshuffle),” ujar Jokowi singkat saat ditemui di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat, kemarin.
Jokowi tak merinci alasannya melakukan reshuffle. Dia juga tak menyebut waktu pasti reshuffle akan dilakukan.
“Ya, nanti,” kata Jokowi saat dicecar soal kepastian waktu reshuffle tersebut.
Isu reshuffle ini mencuat setelah survei yang dilakukan Charta Politika pada 6-18 Desember 2022.
Hasil survei itu menunjukkan mayoritas publik setuju apabila Jokowi merombak Kabinet Indonesia Maju.
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyebut angka masyarakat yang meminta reshuffle itu mencapai 61,8 persen.
Laporan: Tim Kedai Pena