KedaiPena.Com – Kabid Penanggulangan Kesehatan (PMK) Dinkes Tapteng, Pebrianto Manalu menyebutkan, jumlah pasien pengidap Human Immuno Deficiency Virus/ Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara tahun 2016 sebanyak 20 pasien. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahuh sebelumnya.
“Itu jumlah yang terlapor 20 pasien, dibanding tahun lalu (2015-red) yang pasti meningkat. Jumlah tersebut di dominasi oleh pasien laki-laki,†kata Pebri saat ditemui diruangannya, Kamis (15/12).
Febri mengatakan, jumlah tersebut adalah jumlah terlapor yang diterima pihaknya sepanjang tahun 2016. Jumlah tersebut menurut Pebri bukanlah data sesungguhnya jika dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh.
“Karena misalnya di lokasi-lokasi hiburan malam, mereka tak mau kalau kita periksa, dan kita juga tak bisa ‘memaksa’ mereka agar diperiksa apakah terjangkiti (HIV/AIDS) atau tidak, padahal pemeriksaan itu sangat penting. Sayangnya, upaya ‘pemaksaan’ itu belum ada payung hukumnya,†ujar Pebri.
Pebri menjelaskan, penularan tersebut disebabkan beberapa aktifitas, diantaranya kontak seks, kontak tak langsung, transfusi darah dan penggunaan jarum suntik pada pemakaian Narkoba. Untuk persentase, lanjut Pebri, paling banyak disebabkan oleh jarum suntik Narkoba. “Kecenderungan lebih tinggi pada penggunaan jarum suntik Narkoba,†ucapnya.
Pebri mengungkapkan, berbagai upaya untuk memutus rantai penularan penyakit tersebut akan terus dilakukan. Selain menggelar sosialisasi, pemeriksaan di lokasi-lokasi hiburan malam akan semakin di intensifkan.
“Mengupayakan pemeriksaan lokalisasi atau lokasi-lokasi yang beresiko tinggi, meski reagen (alat pemeriksaan-red) nya harus kita minta bantu dari Provinsi, karena disini kita sangat terbatas,†imbuhnya.
Ia pun menghimbau, untuk mencegah terjangkit penyakit tersebut agar senantiasa menjauhkan diri pergaulan beresiko tinggi, serta membentengi diri dengan nilai-nilai agama. “Yang terpenting itu adalah Agama, lalu setia kepada keluarga, jauhi Narkoba, dan kalau terpaksa gunakan Kondom,†pungkas Pebri.
Laporan: Dom