KedaiPena.Com – Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Megawati Soekarnoputri yang menyinggung soal percampuran budaya antara orang Papua dan suku lain di Indonesia sebagai bentuk kebhinekaan mendapatkan kecaman.
Kecaman salah satunya datang dari Juru Bicara Partai Rakyat Adil Makmur (PRIMA) Khusus Urusan Papua dan Papua Barat Arkilaus Baho. Ia menilai, tak seharusnya seorang pejabat publik menyampaikan pemikiran rasis dan tak berkepribadian sebagai bangsa Indonesia.
“Dihadapan kader partainya termasuk Presiden Jokowi, Megawati menyampaikan Papua mesti blending (percampuran) agar sama dengan Indonesia. Pernyataan “kopi susu” tersebut seakan Papua bukan Indonesia bahkan rasis,” jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu,(25/6/2022).
Ia memandang, jika sosok Megawati tidak paham Pancasila dan kebhinekaan yang menjadi perekat mewujudkan cita-cita bersama. Padahal, Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, adat istiadat serta budaya.
“Pernyataan Bos Partai berkuasa tersebut semakin menegaskan elite politik Indonesia tak punya konsep utuh dalam melihat persoalan Papua. Cara pandang yang cenderung rasis dengan melihat warna kulit harusnya sudah dikubur dalam-dalam,” beber dia.
Ia menegaskan, cara pandang bahwa Indonesia itu hanya satu warna kulit “uniform” suatu kegagalan fatal yang tak bisa ditolerir.
“Megawati tak layak jadi seorang pemimpin, apalagi mengurusi lembaga urusan Pancasila, Megawati seharusnya banyak belajar tentang peradaban bangsa ini,” jelas dia.
PRIMA, kata dia, mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam melihat masalah rakyat, terutama Papua.
“Partai PRIMA menekankan perlunya pendekatan Papua melalui nilai-nilai kemanusiaan dan kebangsaan,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi