KedaiPena.com – Kebijakan pemerintah yang terus mempertahankan pembangunan Ibu Kota Negara, di tengah isu resesi dan tingginya hutang negara, dinyatakan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai bentuk ketidakkonsistenan.
Juru Bicara PKS Muhammad Iqbal menyatakan isu resesi yang digaungkan pemerintah sangat erat kaitannya dengan kebijakan yang digulirkan oleh pemerintah.
“Kalau terkait resesi, tentu saja ini berkaitan erat dengan kebijakan pemerintah,” kata Iqbal dalam diskusi akhir pekan, ditulis Minggu (8/1/2023).
Tapi ia menyatakan keberaniannya, karena di tengah pernyataan Resesi, pemerintah masih terus mempertahankan pembangunan Ibu Kota Negara Baru, yang memerlukan biaya yang sangat besar.
“Menurut catatan kami, utang negara sudah Rp7.000 triliun lebih. Ini tentu saja kebijakan yang tidak singkron, Tidak konsisten, menurut saya,” ucapnya.
Menurut Iqbal, pemindahan ibu kota negara ini juga memerlukan waktu, memerlukan pemikiran yang tajam yang panjang, mendengarkan banyak pihak sebagaimana ditetapkan undang-undang yang prosesnya sangat instan.
“Kita mencermati. Bagaimana kebijakan pemerintah yang tidak konsisten dalam hal ekonomi? Di satu sisi, kita menghadapi isu resesi, tapi di satu sisi, kita ingin membangun memindahkan ibu kota negara. Ini tentu saja memerlukan biaya yang besar,” pungkasnya.
Laporan: Ranny Supusepa