KedaiPena.Com – Limbah plastik merupakan salah satu masalah yang besar yang harus dihadapi masyarakat dunia. Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik dan beberapa pihak melakukan penelitian untuk menciptakan plastik yang ramah lingkungan.
Baru-baru ini, Washington Post memberitakan tentang supermarket di Amsterdam yang menjual 700 jenis barang tanpa sedikitpun menggunakan wadah plastik. Toko Ekoplaza, yang baru dibuka pada 28 Februari 2018 ini, menempatkan item makanan pada wadah kaca, logam, karton tebal dan bahan-bahan yang bisa didaur ulang.
Ada beberapa wadah yang menyerupai plasti, tapi menurut Ekoplaza, itu bukan plastik. Melainkan biofilm yang terbuat dari bahan baku pohon dan tetumbuhan yang akan hancur secara alami setelah 12 minggu.
Penggunaan wadah non plastik ini meliputi item daging, beras, saus, susu, coklat, yogurt, buah segar dan sayuran.
Cheif Executive Ekoplaza, Eric Does menyatakan, hingga akhir tahun ini, seluruh jaringan tokonya yang berjumlah 74 lokasi akan memiliki sektor khusus untuk penjualan tanpa plastik.
“Sektor Plastic-free merupakan satu langkah penting dalam menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi makanan dan minuman,” kata Does pada Washington Post, Rabu (28/2).
Ide penggunaan kemasan tanpa kandungan plastik ini didapatkan Ekoplaza dari sebuah organisasi lingkungan, A Plastic Planet. Organisasi ini sudah mengembangkan logo ‘plastic-free’ sehingga memudahkan konsumen untuk memilih produk yang tidak menggunakan plastik.
“Tidak ada satupun logika yang dapat dibenarkan, terkait penggunaan bahan yang sangat merusak seperti plastik untuk keperluan kemasan,” kata Co-Founder A Plastic Planet Sian Sutherland.
Menurut data yang disajikan Ekoplaza, terdapat jutaan botol plastik yang digunakan sebagai wadah, terutama untuk penempatan minuman, tapi hanya kurang dari 9 persen yang didaur ulang.
“Kemasan plastik untuk makanan dan minuman memang bermanfaat dalam hitungan hari tapi akan menjadi elemen perusak di bumi untuk kurun waktu tahunan setelah masa penggunaannya,” kata Sutherland.
Sutherland juga menghimbau toko-toko lainnya untuk menghilangkan penggunaan plastik di toko mereka.
“Sudah lama sekali, para pemilik toko menjual kebohongan bahwa kita tidak dapat hidup tanpa kehadiran plastik sebagai wadah makanan dan minuman. Dengan adanya sektor ‘plastic-free’ akan menghilangkan kebohongan itu. Akhirnya, kita akan membentuk masa depan dimana masyarakat umum memiliki pilihan untuk membeli produk yang menggunakan plastik atau yang tidak,” ucap Sutherland.
Profesor Sains Keberlanjutan Dartmouth College, Anne R Kapuscinski menyatakan jumlah plastik yang dipergunakan oleh seluruh manusia di dunia ini sangat menyakitkan bumi. Plastik seringkali berakhir di lautan dan menyakiti burung, ikan dan spesies lainnya. Bahkan untuk mendaur ulang plastik, dibutuhkan energi yang tidak sedikit.
“Saya berharap apa yang dilakukan oleh Ekoplaza bisa menunjukkan kepada orang-orang untuk membeli makanan walaupun tidak dibungkus plastik. Saya mendengar bahwa konsumerlah yang menginginkan penggunaan plastik, tapi saya tidak meyakini hal tersebut,” katanya.
Laporan: Muhammad Hafidh