KedaiPena.com – Usai kekalahan Indonesia dalam gugatan di WTO atas pelarangan ekspor nikel pada Oktober 2022 lalu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan terus mempertahankan apa yang sudah diajukan.
Bahkan, dengan tegas Jokowi meminta kepada jajaran menteri-nya tidak mundur melawan balik Uni Eropa di WTO.
“Kita digugat Uni Eropa di WTO dan tahun kemarin atas gugatan itu kita kalah. Kalah jangan mundur, kalau kita kalah kemudian kita ragu dan berbelok lagi ekspor bahan mentah, sampai kapanpun negara ini tidak akan jadi negara maju,” kata Presiden Jokowi dalam pembukaan Workshop Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) di Semarang, Minggu (26/2/2023)
Presiden Jokowi juga sudah berpesan kepada para Menterinya untuk terus maju melakukan banding hukum atas gugatan Uni Eropa itu.
“Ya banding. Apakah ada banding lagi, diberi kesempatan ya banding lagi, tapi apa dampaknya? Saat kita digugat, banding, banding, industri kita sudah siap kalau dibuka (ekspor mentah) industri kita udah siap, nikel kita sudah siap sekarang ini,” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah bersikeras untuk mengembangkan hilirisasi di dalam negeri melalui pelarangan ekspor mineral mentah. Dengan hilirisasi, nilai tambah ekspor yang diperoleh melalui barang jadi akan lebih besar.
Presiden Jokowi menyatakan, seperti contohnya nikel yang sudah dilarang ekspor sejak tahun 2020. Di mana, ekspor bijih nikel yang tadinya hanya Rp17-an triliun, melejit menjadi Rp450-an triliun pada tahun 2022.
“Dari situlah negara mendapatkan pajak penghasilan, PPN, pajak karyawan, PNBP, bea ekspor kalau ikut di perusahaan seperti di Freeport kita dapat dividen dapat royalti, dari situ masuk sebagai penerimaan negara. dari penerimaan negara itulah bisa membiayai pembangunana di desa. bisa menganggarkan bansos jadi alurnya seperti itu,” tandas Jokowi.
Laporan: Ranny Supusepa