KedaiPena.Com – Anggota Komisi XI DPR RI Marwan Cik Asan menilai target pertumbuhan ekonomi Indonesa melebihi 7 persen pada kuartal II 2021 sangat berat.
Dalam hal ini, Marwan sapaanya pun meminta, agar jangan sampai pemerintah terlalu optimis dengan target pertumbuhan ekonomi tersebut.
‘’Ada beberapa persolan mendasar yang perlu segera dikerjakan pemerintah. Misalnya, bagaimana kembali meningkatkan daya beli masyarakat melalui peningkatan konsumsi rumah tangga yang sejak pandemi mengalami kontraksi hingga 5,51 persen pada kaurtal II 2020,’’ kata Marwan dalam keterangan tertulis, Jumat, (16/4/2021).
Marwan memahami, bahwa target pemerintah antara lain dipicu adanya indikator positif di sejumlah sektor. Misalnya, perbaikan kinerja penjualan eceran dan trend positif pada indeks manufaktur.
Namun menurut legislator asal Lampung itu, indikator ini tidak cukup kuat untuk menetapkan target hingga lebih dari 7 persen. Sebaliknya, ia melihat peningkatan daya beli masyarakat melalui peningkatan konsumsi rumah tangga sangat penting untuk dijadikan pijakan.
‘’Mengapa? Karena komposisi pertumbuhan ekonomi Indonesia hampir 60 persen disumbangkan oleh sektor konsumsi rumah tangga,’’ tukas Sekretaris Fraksi Partai Demokrat (FPD) itu.
Bagi Marwan, optimistik dalam menetapkan target pertumbuhan ekonomi sah-sah saja. Tapi alih-alih menjadi statemen bombastis belaka, akan lebih baik jika pemerintah fokus pada persoalan mendesak di depan mata seperti yang dia sebut di atas.
‘’Selain itu, pemerintah juga perlu kembali menggairahkan investasi baik di pusat maupun di daerah, dengan harapan akan memberikan efek pengganda bagi ekonomi daerah melalui penciptaan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan. Karena sepanjang tahun 2020 telah terjadi penambahan pengangguran hampir 3 juta orang dan tingkat kemiskinan kembali naik menjadi 27,55 juta orang pada September 2020,’’ katanya.
Marwan juga mengingatkan, program PEN 2021 yang dijalankan pemerintah untuk mengatasi dampak pandemi Covid 19 perlu diperbaiki dan disempurnakan.
‘’Perbaiki agar tepat sasaran. Sebab salah satu andalan kita untuk perbaikan ekonomi di tengah pandemi ini ya PEN. Kalau tidak diperbaikiya tidak akan memiliki kontribusi nyata untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi tahun 2021,’’ kata Marwan.
Menurutnya, kebijakan yang berkaitan dengan konsumsi rumah tangga merupakan hal penting untuk diperhatikan oleh pemerintah, seperti program BLT dan subsidi upah masih sangat penting dilanjutkan dalam program PEN 2021.
Selain itu pemerintah juga harus memastikan protokol kesehatan tetap dilaksanakan tanpa membatasi mobilitas, sehingga kegiatan konsumsi masyarakat tetap bisa berjalan.
“Stimulus yang diberikan kepada sektor produksi berupa insentif fiskal juga harus terukur dan tepat sasaran dengan mempertimbangkan turunnya penerimaan negara dari sektor pajak,” tandas Marwan.
Laporan: Sulistyawan