KedaiPena.Com – Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno dalam kampanyenya sangat rajin menemui ‘emak-emak’. Terbaru, eks Wakil Gubernur DKI Jakarta ini menemui ratusan emak-emak rebana se-Provinsi Riau.
Dalam setiap kesempatan bertemu dengan emak-emak, Sandi selalu menyatakan bahwa fokus utama dirinya bersama pasangannya yakni Prabowo Subianto adalah ekonomi.
Meski demikian, langkah Sandiaga yang rajin menemui emak-emak selama masa kampanye mendapatkan cibiran dari Jubir Tim Kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin, Inas Nasrullah Zubir.
Menurut Inas, sebelum Sandi rajin menemui emak-emak, Jokowi sudah memberikan perhatian khusus kepada kondisi ibu-ibu pra sejahtera.
Inas mengatakan, bahwa Jokowi memberikan sebuah program yang untuk para ibu-ibu prasejahtera melalui BUMN, yang bertugas mengurusi UMKMK yakni PT. Permodalan Nasional Madani (PNM).
“Di mana salah tugasnya untuk menyertakan juga ibu-ibu prasejahtera dalam program UMKMK,” ujar Inas dalam keterangan kepada KedaiPena.Com, belum lama ini.
Inas sendiri mengungkapkan bahwa PT. Permodalan Nasional Madani adalah BUMN yang didirikan pada tahun 1999, awalnya mengemban tugas khusus memberdayakan usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK).
Hingga kini, kata Inas, hasilnya dapat dinikmati oleh lebih dari satu juta kepala keluarga dan 1.500 lembaga keuangan mikro di seluruh penjuru tanah air, kemudian dikenal dengan kelompok ulam.
“Sejak tahun 2015, PNM mulai menggelontorkan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera yang disingkat menjadi sebutan Mekar, dimana program ini sangat spesifik karena nasabahnya adalah perempuan,” papar Inas.
Inas menambahkan proses untuk menjadi nasabah Mekar di PT. PNM tidaklah rumit. Cukup dengan mengumpulkan ibu-ibu pra sejahtera sejumlah kurang lebih 30 orang di lingkungan RW di dalam radius dua kilometer.
“Yang dimana penghasilan keluarga-nya hanya sekitar Rp800 ribu per bulan, kemudian menghubungi PT. PNM agar mengirim Account Officer program Mekar untuk mendapatkan bantuan program pembiayaan sebesar Rp2 juta per keluarga pra sejahtera tanpa jaminan untuk membiayai usaha produktif seperti menjual berbagai minuman, jual pulsa, jual bunga tabur, jual aneka gorengan dan sebagainya,” tegas Inas.
Selain program pembiayaan, lanjut Inas, program Jokowi dalam PT. PNM Juga mengajak ibu-ibu prasejahtera merubah perilaku untuk peningkatan kerukunan, kekeluargaan, gotong royong, mencintai budaya menabung.
“Serta komit menyisihkan pendapatan untuk mengembalikan pinjaman seminggu sekali kepada Account Officer PT. PNM dalam sebuah pertemuan bersama yang dihadiri oleh seluruh nasabah mekaar,” jelas Inas.
Terakhir, Inas menjabarkan, bahwa sepanjang tahun 2015 ketika program Mekar ini mulai diluncurkan, jumlah nasabah hanya 400 ribu saja. Namun, hingga hari ini jumlah nasabahnya telah mencapai 3,6 juta.
“Diharapkan pada semester 1 tahun 2019 akan mencapai 4 juta nasabah dan semua itu dilakukan secara senyap tanpa pencitraan demi mengangkat harkat dan martabat ibu-ibu prasejahtera agar dapat mandiri, dan program ini digerakan tanpa gembar-gembor atau ngoceh ke sana kemari,” tandas Inas.
Laporan: Muhammad Hafidh