KedaiPena.com - Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi menilai, statemen Presiden Jokowi saat berkunjung ke Mako Kopassus Cijantung Jakarta menyiratkan adanya keraguan Jokowi terhadap loyalitas TNI pada dirinya.
Keraguan tersebut, kata dia, menggelayuti perasaan Jokowi pasca adanya aksi Demo Bela Islam, 4 November lalu.
“Ini Jokowi masih ragu dengan TNI atau kurang percaya dengan TNI. Ia takut TNI tidak mau dipergunakan politisi,” tuturnya pada wartawan di Jakarta, ditulis Jumat, (11/11).
“Jokowi sudah melihat gerakan umat Islam ketika mengepung Istana. Dan sangat membahayakan kekuasaan presiden. Selama ini, Jokowi meremehkan kekuatan kekuatan Islam, dan lebih cenderung bermesraan atau membela para pengembang properti,” sambungnya.
Makanya, lanjut mantan aktivis PMII ini, ketika gerakan Islam bersatu dengan TNI, bisa seperti tsunami bagi kekuasaan presiden.
“Maka, sebelum tsunami politik, lebih baik menyatakan bahwa TNI, yang bisa menggerakan bukan kekuatan Islam, tapi Presiden,” ujar dia.
Menurutnya, pernyataan Jokowi ini sebuah pernyataan normatif, atau sesuai undang-undang. Namun, kata dia, pernyataan normatif tersebut juga seolah menyiratkan pesan adanya rasa kurang percaya dari Presiden kepada TNI.
“Makanya, Presiden Jokowi, jangan terlalu percaya dengan orang penasehat disekitar dia, atau dalam lingkaran istana, harus hati-hati,” pungkasnya.Â
Laporan: Muhammad Hafidh