KedaiPena.Com – Pengamat komunikasi politik Silvanus Alvin menilai ada dampak buruk jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap memberikan posisi jatah menteri di kabinet periode keduanya kepada pihak dari luar partai koalisi.
Hal tersebut disampaikan oleh Alvin saat merespon harapan mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Erick Thohir agar orang-orang yang menjadi menteri adalah yang berkeringat memenangkan Jokowi-Ma’ruf.
“Bila Jokowi tetap memberikan posisi menteri itu untuk orang di luar koalisi, maka akan menimbulkan kegaduhan politik,” ujar Alvin saat dihubungi oleh wartawan, Jumat, (18/10/2019).
Alvin menilai, bisa saja adem-ayemnya situasi politik saat ini lantaran semua pihak memang sedang menunggu sikap dan pernyataan Jokowi.
“Kalau tidak sesuai, khawatirnya nanti akan menimbulkan gesekan-gesekan sampai kegaduhan. Nanti rakyat yang dirugikan,” ungkap Alvin.
Alvin menilai, pernyataan Erick Thohir sedianya juga menunjukkan adanya indikasi Jokowi akan memberikan kursi menteri ke partai-partai yang di berada di luar TKN.
Oleh sebab itu, menurut Alvin, apa yang disampaikan oleh Erick itu tepat. Jangan sampai yang berusaha malah tidak mendapatkan ‘reward’-nya.
“Kemudian, bila memberikan posisi menteri ke partai di luar koalisi kampanye kemarin, maka dapat diibaratkan bak kacang lupa kulit,” jelas Alvin.
Alvin juga menegaskan bahwa Presiden Jokowi tidak bisa sembarangan memilih menteri. Alvin menekankan agar yang terpilih menjadi menteri harus ada kecocokan dalam hal penerimaan di parpol dan publik.
“Kalau di publik cocok tapi parpol enggak atau sebaliknya, nanti seperti kasus Arcganda Tahar atau kasus Budi Gunawan,” pungkas Alvin.
Sebelumnya, Erick Thohir berharap agar Presiden Jokowi mampu memilih orang-orang yang berjuang memenangkannya masuk ke dalam kabinet.
Mantap Ketua INASGOC ini juga berharap siapapun yang dipilih Jokowi menjadi menteri adalah orang-orang dengan rekam jejak baik.
Laporan: Muhammad Lutfi