KedaiPena.Com- Presiden Joko Widodo (Jokowi)menyampaikan permintaan dan seruanya agar perang di Ukraina dapat dihentikan sekarang juga. Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam pertemuan para pemimpin negara ASEAN dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Kemala Harrid dalam forum KTT khusus ASEAN-AS beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Anton Sukartono Suratto mengatakan, jika prinsip diplomasi Indonesia sama dengan kebijakan luar negeri Indonesia yakni bebas aktif.
“Dengan kata lain bebas memilih blok manapun dan mengikuti perhelatan internasional manapun serta aktif dalam dunia Internasional dan aktif dalam mengikuti perhelatan Internasional manapun,” tegas Anton, Senin,(16/5/2022).
Anton menegaskan, hal tersebut telah ditunjukkan Indonesia saat menjadi presidensi KTT G20. Indonesia sendiri mengajak negara-negara anggota G20 untuk menjadi katalisator pemulihan ekonomi global.
“Terutama bagi kemajuan negara-negara berkembang, bersikap netral tidak memihak dan aktif membangun kemitraan dengan negara-negara G20 dalam pemulihan ekonomi dunia khususnya pemulihan ekonomi di Indonesia,” jelas Anton.
Anton pun menyinggung, peran Indonesia dalam forum KTT Khusus ASEAN- AS. Indonesia, kata Anton, sebagai negara koordinator dalam pertemuan tersebut mengajak komunitas bisnis negara-negara maju seperti AS untuk ikut berpartisipasi meningkatkan investasi di Kawasan ASEAN.
“Yang telah berhasil membangun kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan damai disamping mempromosikan potensi ekonomi Indonesia yang cukup besar terutama potensi energi hijau dan pengembangan ekonomi digital yang adil dan bermanfaat bagi semua,” imbuh Anton.
Anton menegaskan, untuk mewujudkan stabiltas kemajuan perekonomian global tersebut maka konflik antar negara manapun harus dihentikan termasuk konflik Ukraina-Rusia.
“Kemajuan perekonomian global bisa terwujud apabila perdamaian dan ketertiban dunia terwujud. Hal ini sesuai dengan makna alinea ke 4 pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan ketertiban dunia,” beber Anton.
Anton pun membeberkan, jika dalam penyelesaian konflik Ukraina dan Rusia, Indonesia tetap pada sikap penyelesaiian secara damai dengan perundingan-perundingan dan mempercayakan penyelesiaan dapat dilakukan melalui forum di PBB.
“Diharapkan pemerintah Indonesia dalam pertemuan KTT khusus Asean-AS tersebut dapat dijadikan sebagai momentum kehadiran pelaku-pelaku bisnis di negara-negara maju khususnya AS untuk hadir dan berinvestasi di kawasan Asean khususnya di Indonesia melalui kerjasama yang saling menguntugkan dengan tidak terjebak arus keberpihakan terhadap penyelesiaan konflik Ukraina dan Rusia walaupun konflik tersebut telah menciptakan instabilitas, menciptakan dampak kemanusiaan dan dampak ekonomi yang besar bagi seluruh dunia,” papar Anton.
Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat ini memandang, konflik Ukraina-Rusia terjadi karena hukum internasional tidak dihormati, ego unilateral beberapa pihak dikedepankan dan meninggalkan multilateral.
“Dengan kondisi seperti ini maka konflik seperti Ukraina-Rusia dapat juga akan terjadi di Kawasan Indo Pasific,” tegas Anton.
Oleh karena itu, lanjut Anton, melalui KTT khusus Asean-AS, diharapkan Pemerintah Indonesia dapat menyampaikan pesan bahwa kawasan Asia Tenggara dan kawasan Indo Pacific sudah beberapa dekade menikmati perdamaian,stabilitas dan kemakmuran.
“Hal ini karena negara-negara dikawasan tersebut mengedepankan budaya dialog dan kerjasama inklusif dalam membangun infrastruktur kawasan serta menghormati hukum Internasional dan prinsip nilai-nilai multilateral,” tandas Anton.
Laporan: Muhammad Hafidh