KedaiPena.Com – Pemerintah diminta untuk tetap melakukan introspeksi, evaluasi komprehensif dan segera mengambil langkah penyelamatan dan penanganan dari bahaya wabah covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI Netty Prasetiyani Aher saat menanggapi kekesalan dan kemarahan dari Presiden Jokowi akibat belum meredanya serta memburuknya angka penyebaran corona.
“Hentikan berwacana, stop saling menyalahkan, dan jangan jadikan pandemi sebagai cover politis,” kata Netty kepada awak media, Kamis, (3/12/2020).
Netty juga meminta, agar pengawasan protokol kesehatan atau prokes harus semakin ketat. Masyarakat, kata Netty, harus diajarkan untuk berdisiplin dengan prokes dimanapun dan kapanpun.
“Jika terjadi pelanggaran, sanksi harus tegas ditegakkan tanpa diskriminasi. Para pejabat dan tokoh publik harus bisa menjadi role model yang baik bagi masyarakat. Kebijakan pengetatan prokes ini harus dilakukan sambil menunggu hadirnya vaksin di tanah air,” papar Netty.
Selain itu, kata Netty, upaya vaksinasi harus dilakukan dengan serius dan sungguh-sungguh, jangan sampai hanya menjadi harapan palsu.
Pemerintah, lanjut Netty, juga harus terus meningkatkan testing yang minimal sesuai dengan standar dari WHO.
“Berdasarkan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 267 juta jiwa maka diperlukan testing sebanyak 267 ribu orang per pekan. Pada minggu ketiga November 2020, testing yang dilakukan baru mencapai sekitar 239 ribu atau 88,6 persen,” beber Anggota Komisi IX DPR RI ini.
Netty menekankan, agar kewaspadaan juga dapat terus ditingkatkan. Terlebih lagi ada momentum pilkada dan libur akhir tahun dalam waktu dekat ini.
“Momentum pilkada dengan potensi kerumunan massa serta mobilitas masyarakat saat liburan ke tempat wisata berpotensi menjadi lonjakan kasus jika tidak dilakukan langkah antisipasi,” tandas Netty.
Laporan: Muhammad Hafidh