KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo alias Jokowi berkeinginan membentuk Kementerian Investasi dan Kementerian Ekspor.
Hal ini dilakukan karena kecewa dengan buruknya investasi dan ekspor saat ini.
Namun hal itu disikapi miris oleh begawan ekonomi Rizal Ramli. Kata RR, sapaan dia, keinginan tersebut adalah hal yang ribet.
Daripada repot-repot membentuk kementerian baru yang malah menyedot anggaran negara, lebih baik kurangi impor. Sebab, Kementerian Perdagangan yang saat ini dipimpin Enggartiasto Lukita banyak melakukan impor.
“Pola pikir ribet,” tegas Rizal di Jakarta, ditulis Jumat (15/3/2019).
“Wong tinggal pecat Mendag yang raja impor. Itu saja ndak berani, kok malah mau nambah keribetan baru. Walah, piye toh,” sesal Rizal Ramli.
Eks Menko Maritim dan Sumber Daya ini sebelumnya berulang kali melontarkan sindiran soal menteri yang doyan impor.
Seperti yang ia lontarkan pada 19 September 2018 lalu.
Di mana Rizal Ramli menyebut di Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan jika menteri perdagangan tidak pro petani dan kerap melakukan impor pasti didemo besar-besaran.
Itulah yang menjadi penyebab Partai Liberal Demokrat terus berkuasa di Jepang, karena pro petani.
Bukan hanya itu, Rizal Ramli juga pernah menyampaikan hal senada dalam acara ‘Indonesia Business Forum’ yang tayang di tvOne, 13 September 2018 lalu.
Rizal Ramli mengatakan sumber persoalan perekonomian saat ini karena Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yang gemar melakukan impor.
“Dulu menteri perdagangan enggak boleh impor seenaknya, harus dari departemen teknis, departemen perindustrian atau usaha kecil di bawah koordinasi menko,” kata Rizal Ramli.
“Yang terjadi perdagangan seenak-enaknya impor, pokok masalah ada disitu,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut, Rizal meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengatasi persoalan impor tersebut.
“Kami minta Presiden Jokowi kembalikan ini. Impor harus ada koordinasi, harus denger dari departemen teknis, termasuk departemen perindustrian, departemen keuangan, dan lain-lain,” ucap dia.
Laporan: Muhammad Hafidh