KedaiPena.Com – Sebetulnya Presiden Jokowi sudah memulai pemerintahan ini dengan dengan langkah yang tepat.
Pertama, mengajak Partai Gerindra masuk pemerintahan. Kedua, meredam ketidakpuasan Partai Nasdem.
Demikian disampaikan Sya’roni, Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) dalam keterangan yang diterima KedaiPena.Com, Selasa (19/10/2019).
“Dinamika politik yang tadinya bergejolak berangsur-angsur menjadi sejuk terkendali. Keterbelahan antara kampret-cebong juga sudah tidak ada,” kata dia.
Sayangnya, lanjut Roni, sapaannya, situasi kondusif kembali gaduh tatkala muncul ide memasukkan Ahok sebagai petinggi BUMN.
“Resistensi terhadap Ahok masih sangat besar. Sayang bila situasi yang sudah kondusif kembali gaduh hanya gara-gara Ahok,” lanjut dia.
Ia pun berharap, lebih baik energi bangsa ini buat memikirkan kondisi kenegaraan yang kian mengkhawatirkan.
“Lihat laporan ekonomi teraktual, defisit APBN membengkak menjadi Rp. 289,1 triliun atau 1,8 % dari PDB. Penerimaan tidak mencukupi untuk menutup pengeluaran negara,” paparnya.
Sejumlah lembaga keuangan juga dilaporkan sedang berdarah-darah. Selain BPJS Kesehatan, ada Bumiputera, Jiwasraya dan Bank Muamalat.
“Kasus ini, jika tidak tertangani secara baik bisa menimbulkam goncangan ekonomi sebagaimana skandal bail-out Bank Century,” dia mengingatkan.
Lebih baik, Roni berujar lagi, Presiden Jokowi fokus pada perbaikan ekonomi. Tidak perlu memaksakan Ahok masuk BUMN.
“Rasanya tidak pantas ekonomi goncang hanya gara-gara memikirkan Ahok,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Hafidh