KedaiPena.Com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) semestinya dapat menempatkan masalah HAM dan agenda anti korupsi pada level pertama concern sebagai kepala negara. Hal tersebut tentunya harus dilakukan di tengah serangan berat ke arah kemunduran demokrasi di Indonesia.
Demikian disampaikan Pendiri Lembaga Kedai Kopi Hendri Satrio merespons momentum 24 tahun reformasi pada tanggal 21 Mei 2022.
Dalam momentum tersebut, mencuat ajakan ajakan reformasi jilid II secara damai yang diusulkan Ketua Dewan Pers sekaligus akademisi UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra.
“Jokowi seharusnya menggerakkan seluruh elemen rakyat untuk meningkatkan kualitas demokrasi, dan bukan dengan memainkan drama anti demokrasi dengan memerintahkan pendukungnya untuk menunggu arahan terkait capres 2024,” tegas Hendri Satrio, Senin,(23/5/2022).
Hendri Satrio mengaku, letupan-letupan kecil yang kemungkinan menjadi trigger perubahan dalam masalah ekonomi nasional mulai muncul.
Hendri Satrio mengakui, satu munculnya letupan-letupan kecil tersebut ditandai dengan melemahnya nilai rupiah terhadap US dolar Amerika Serikat saat ini.
Nilai tukar rupiah menunjukkan kinerja yang buruk sepanjang mulai Mei.
Melansir data Refinitiv, sepanjang pekan lalu, rupiah melemah 0,27% ke Rp 14.650/US$, setelah sempat merosot hingga ke Rp 14.736/US$, terlemah sejak Oktober 2020.
“Kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng, serta kenaikan harga BBM adalah trigger yang serupa dengan 1998 ketika terjadi kelangkaan susu bayi dan telur ayam,” tandas Hendri Satrio.
Laporan: Muhammad Lutfi