KedaiPena.Com- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ditantang untuk dapat memecat Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. Orang nomor satu di Indonesia tersebut harus mengambil sikap tegas lantaran Menko Luhut telah membuat gaduh dengan klaim big data penundaan pemilu 2024.
“Tentang klaim Menko Kematian mengenai big data penundaan pemilu 2024 terlalu mengada-ada untuk melakukan perpanjangan masa jabatan Presiden. Apapun alasan tidak bisa penguasa merubah konstitusi untuk kemauannya hanya karena merasakan nikmatnya berkuasa yang hanya dibungkus demi kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia,” papar Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS, Kamis,(17/3/2022).
Ia memandang, akan rusak negara ini kalau setiap rezim dengan seenak hatinya merubah konstitusi demi berlama-lama menikmati kekuasaan. Ia menegaskan, siapapun pihak yang menginginkan perpanjangan masa jabatan presiden tidak layak menempati posisi sebagai pejabat.
“Siapapun itu yang menginginkan perpanjangan masa jabatan Presiden tidak layak lagi menempati posisinya sebagai pejabat negara karena tidak lagi mencerminkan sebagai negarawan tetapi sebagai orang yang haus kekuasaan,” jelas dia.
Dengan demikian, kata dia , Luhut merupakan salah satu Menteri yang sudah secara terang benderang menginginkan tentang perpanjangan masa jabatan Presiden sudah tidak layak lagi menempati posisi sebagai pembantu Presiden.
“Presiden Jokowi harus segera mencopot Luhut Binsar Panjaitan sebagai pembantunya karena sudah tidak mencerminkan sebagai negarawan,” tegas dia.
Fernando berharap, Presiden Jokowi akan konsisten terhadap sikapnya yang menolak penundaan pemilu dan masa jabatan Presiden 3 periode.
“Saya yakin masyarakat Indonesia berharap Presiden Jokowi tidak akan terlena untuk menikmati jabatan melebihi batas yang sudah ditentukan oleh konstitusi,” tutur dia.
Ia menegaskan, jika Jokowi pasti menyadari kalau dipaksakan Perpanjangan masa jabatan akan terjadi chaos karena banyak masyarakat yang tidak menginginkan.
“Selain itu Jokowi juga sadar tidak akan menang pilpres apabila merubah konstitusi mengenai masa jabatan Presiden 2 periode. Para pihak-pihak terlebih yang sedang berkuasa diharapkan untuk tetap taat pada konstitusi, jangan serakah ingin menikmati kekuasaan sehingga berbagai cara dilakukan. Ingat, anak cucu kita masih membutuhkan eksistensi NKRI untuk tempat mereka berkarya dan mengabdi,” tandas Fernando.
Laporan: Sulistyawan